Lifestyle

Ferry Mursyidan Baldan: 10 Tahun Setelah Chrisye Pergi “Ekspresi Kangen Penggemar”

Warta Event – Jakarta. Ferry Mursyidan Baldan adalah fans militan sekaligus loyal dari penyanyi legendari Indonesia, Chrisye. Setelah Chrisye wafat pada 30 Maret 2007, Ferry terus membuktikan kecintaannya terhadap almarhum, tidak pernah berkurang, malah makin mengakar kuat.

Di setiap tanggal kelahiran maupun kepergian Chrisye, Ferry selalu meluangkan waktu berziarah ke makam almarhum. Biasanya setelah itu, ia akan mengajak sejumlah teman untuk minum kopi sambil mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu almarhum.

“Kegiatan begini, sebagai ekspresi kami dalam menyalurkan kangen pada Chrisye. Saya pun sering ngobrol dengan sesama fans Chrisye sehingga lahir Komunitas Kangen Chrisye atau #K2C. Bersama #K2C, lalu menerbitkan buku bertajuk Chrisye Kesan di Mata Media dan Fans tahun 2012,” ujar Ferry, saat merilis buku 10 Tahun Setelah Chrisye Pergi; Ekspresi Kangen Penggemar di Rarampa Restaurant, Jakarta (30/3/2017) semalam.

Pada peringatan 10 tahun wafatnya sang Idola, Ferry kembali meluncurkan buku baru berjudul 10 Tahun Setelah Chrisye Pergi; Ekspresi Kangen Penggemar. Buku ini memperlihatkan betapa kuatnya nama Chrisye dalam jagat musik Indonesia. “Buku ini sekaligus kami dedikasikan sebagai penyempurnaan buku terbitan 2012. Bahkan sebuah film atas namanya segera dirilis pada 2017,” ujar Ferry.

image

Ferry mengaku, apa yang dilakukannya selama ini sesungguhnya tidak sedang ingin mengkultuskan Chrisye. “Namun, kami merasa ‘tidak rela’ jika Chrisye hilang begitu saja ditelan perjalanan waktu. Kami ingin berbicara, bahwa bangsa ini perlu menghargai dan menghormati seorang musisi, meski dia sudah tidak ada lagi bersama kita,“ tambahnya.

Ini, kata Ferry, cara yang kecil dan sederhana untuk mengenang Chrisye. “Kami selalu minta pengamen di warung-warung makan, home band di hotel, atau bahkan dalam acara resepsi pernikahan untuk melantunkan lagu-lagu Chrisye. Ini bukan semata karena kami mengagumi sosok Chrisye, tapi kami juga ingin menjaga agar lagu lagu almarhum tetap “hidup” di berbagai tempat, di sepanjang waktu.”

Ferry mengakui, mungkin cara ini terasa aneh dan tidak biasa. “Tapi bisa jadi, sikap ini lahir karena kuatnya pengaruh lirik lagu Chrisye dalam batin kami. Lebih dari 30 tahun, lirik lagu Chrisye begitu kuat melekat dan mengikat jiwa kami,” Ferry memberi alasan.

Jika dirangkaikan, seluruh lagu-lagu Chrisye seakan mewakili perjalanan hidup manusia; mulai dari rasa cinta antar manusia, rasa peduli sesama, potret sosial yang tengah terjadi, rasa cinta Negeri, rasa ditinggal kekasih, rasa keindahan alam, sampai pada rasa sebagai mahluk Tuhan dan tentang adanya hari akhir. [Fatkhurrohim/photo by.DSP]