Travel

Ini Yang Terjadi, Ketika Tour Guide Menjadi Tourist

Warta Event – Lombok. Akan menjadi pengalaman langka serta baru, dan terkesan sangat lugu, ketika seorang pemandu wisata atau tour guide menjadi seorang tourist. Hal ini dilakoni oleh tour guide saat berkunjung sebagi wisatawan di Desa Wisata Sade, Ende dan Setanggor, NTB dalam rangkaian acara penutup “Workshop Penyusunan Storyline dan Teknis Story Telling Desa Adat Sade, Lombok, Nusa Tenggara Barat” pada 15-17 Maret 2017 lalu.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata melalui Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata ini bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi wisata tradisi dan seni budaya di Mandalika.

Tidak sembarang orang bisa menjadi tour guide di desa Sade. Yang boleh menjadi tour guide di Sade adalah lelaki yang tinggal di desa adat Sade saja. Dan seperti diketahui, hanya mereka anak bungsu lelaki yang bisa tinggal di desa adat Sade, sementara lainnya tinggal di luar desa.

Menjadi seorang tour guide di Sade adalah sebuah tanggung jawab adat yang besar, karenanya mereka cukup taat menjalankan titah leluhur untuk mempertahankan dan mengenalkan budaya asli Sade kepada para wisatawan.

Titin Fatimah, Tetty D. S Aryanto dan Krissanti Kurniawan sebagai praktisi pariwisata yang ditunjuk sebagai nara sumber pada kegiatan ini sengaja memberikan sebuah pengalaman baru bagi para tourguide agar mereka bisa menilai dan membandingkan kurang dan lebihnya tourguide-tourguide di desa adat Sade, Ende dan Setanggor.

image

“Setelah itu dengan kesadaran sendiri, mereka bisa memperbaiki apa yang kurang dan melakukan berbagai improvisasi dan kreasi sebagai tour guide agar apa yang mereka ceritakan kepada wisatawan benar-benar sesuai dengan yang diinginkan wisatawan itu sendiri,” ungkap Titin Fatimah.

Titin menambahkan, masing-masing wisatawan memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. Mungkin mereka tertarik dengan budayanya, historinya, landscapenya, atau yang sekedar mencari spot-spot selfie.

Sementara Tetty D, menambahkan, sebagai seorang tour guide, harus bisa membaca kebutuhan wisatawan agar mendapatkan kesan yang lbeih mendalam. Ia pun menekankan agar para tour guide bisa menghadirkan berbagai hal yang menarik bagi wisatawan dari waktu ke waktu supaya turis yang datang tidak bosan meskipun sudah datang berulang kali.

Kurdap Salake, sebagai Kepala Adat Desa Sade mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas perhatian Kementerian Pariwisata dan berjanji akan meningkatkan pelayanan dan kretatifitas para tourguide asuhannya untuk membawa destinasi wisata desa adat Sade sebagai destinasi terbaik di Lombok. [Fatkhurrohim]