News

Ini Dampak Negatif di Era Digital

WARTAEVENT.COM, Kab. Situbondo – Pada era serba digital, dimana setiap hal dapat dilakukan dengan sangat mudah dan praktis. Hanya dengan menekan satu kali klik lewat ponsel pintar, banyak hal yang teratasi dalam sekejap. Hal ini sendiri tentu tidak terlepas dari dampak positif adanya perkembangan teknologi.

Menurut Abednego Tambayong, Founder Abed Azarya & Team), adanya teknologi sendiri memanglah bertujuan untuk mendorong manusia agar dapat hidup lebih nyaman, makmur dan sejahtera.

“Oleh sebab itu, dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, manusia diharapkan dapat mengerjakan segala hal dengan lebih mudah dan praktis,” ujar Abednego, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (14/10/2021).

Ia menjelaskan, sayangnya disadari atau tidak, namun setiap kemajuan dalam perkembangan teknologi khususnya dari kemudahan mengakses internet tentu memiliki banyak dampak bagi kehidupan sosial. Baik dampak yang sifatnya positif untuk meringankan banyak pekerjaan manusia, ataupun yang dampaknya negatif dan cenderung merusak.

Berikut ini dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya perkembangan teknologi, misalnya saja seperti:

  • Memungkinkan beredarnya informasi atau berita bohong (hoax)
  • Ketergantungan terhadap dunia maya dan menarik diri dari lingkungan sosial
  • Memungkinkan mudahnya akses pornografi dan konten bajakan
  • Adanya pelanggaran hak cipta atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
  • Adanya penipuan digital yang mengatasnamakan orang lain

“Keberadaan teknologi dari masa ke masa tentu akan selalu memiliki sisi yang baik ataupun buruk sekaligus. Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk tetap bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada pada saat ini, agar kita bisa mendapatkan lebih banyak dampak positifnya, dan meminimalisir terjadinya dampak negatif,” tutupnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (14/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Abu Hanifah (Direktur Prabu Unggul Bersama), Nur Kholifatul Zahro (Kepala UPT Perpustakaan Abdurachman Saleh), Yanuar Tisna Perdana (Owner Fat Burger), dan Adinda Adia Putri (Medical Doctor) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply