News

Ini Penyebab Terjadinya Berita Hoaks di Media

WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Maraknya berita hoaks yang tersebar di beragam media membuat masyarakat dituntut untuk harus lebih cermat dalam menyaring setiap informasi.

Menurut Zulham Mubarak, Ketua Umum Milenial Utas & Komisaris PT. Agranirwasita Technology Indonesia, semakin majunya teknologi, membuat hampir setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari media manapun.

“Namun tak semua berita yang didapat itu jelas kebenarannya,” ungkap Zulham, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (18/10/2021).

Lanjutnya, oleh karena itu, tentu ada penyebab mengapa masyarakat banyak yang tertipu dengan pemberitaan media.

Ini beberapa point pemicu terjadinya pemberitaan hoaks, seperti:

  1. Revolusi media sosial: keterbukaan informasi dan tingginya konsumsi media sosial (Indonesia pengguna FB ke-4 terbesar di dunia)
  2. Literasi media: minim, kurang kritis terhadap informasi
  3. Pengguna media sosial menjadi pengedar informasi tanpa mampu melacak kebenarannya
  4. Era “Post-Truth”: yang diunggulkan ujan kebenaran, tetapi kedekatan emosi dan keyakinan pribadi dengan informasi yang diedarkan.
  5. Konflik horisontal, penajaman perbedaan, peredaran pesan kebencian, dan kecenderungan pada “bullying” sosial.

“Kelima point tersebut menjadi penyebab mengapa berita hoaks mudah tersebar dan cukup sulit ditangani belakangan ini yang terjadi di tanah air,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo menegaskan, saat membuka Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, tantangan di ruang digital saat ini semakin dan sangat besar. Berbagai konten-konten negatif yang terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,” katanya.

 Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya meningkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, dan yang menyerukan perdamaian.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (18/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Ayrton Eduardo Aryaprabawa (Founder & Director Crevolutionz), Tiurida Lily Anita (Faculty Member at Binus University & Assesor Hotel and Restaurant at BNSP), Ratna Ayu (Dosen Bahasa Inggris Politeknik Negeri Madura), dan Sheryl Dwi Artamevia (Owner Pawon.co) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply