Travel

Ketika Vatikan Memberkati Maluku Tenggara

Warta Event – Kei. TIDAK satupun suatu agama diperintahkan untuk menyebarkan kebencian. Agama adalah simbol perdamaian di seluruh muka bumi. Ketika Kota Ambon dilanda SARA, hanya bermuasal dari kepentingan segelintir kelompok manusia. Bukan Agama.

Adalah Kabupaten Maluku Tenggara. Di Kecamatan Kei Kecil, terdapat simbol perdamaian antar umat beragama. Diatas ketinggian 300 mdpl terdapat Bukit Masbait terdapat monumen Patung Yesus Raja atau “Tuhan Memberkati” milik umat Nasrani yang indah.

Tahukah anda para traveler, bahwa di bawah bukit terdapat tiga desa, Dunwahan, Letman, dan Singohoi yang mayoritas beragama muslim. Ketiga desa ini mengelilingi monumen kebanggaan umat Nasrani. Mereka yang mayoritas justru melindungi yang minoritas.

Budi Toffi, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, mengatakan, setiap umat nasrani menyelenggarakan kegiatan keagamaan, justru umat muslim lah yang menjaga keamanan. Ini merupakan simbol toleransi beragama sekaligus simbol perdamaian abadi di Maluku Tenggara.

Kabar toleransi dan perdamaian antar umat beragama di Pulau Kei ini sampailah ke Vatikan, Roma, Italia. Tahkta suci umat katolik dunia. Saat itu, di tahun 2000, Paus Yohanes Paulus II pun memberkati Maluku Tenggara dengan menghadiahkan patung Yesus Raja.

Patung Yesus Raja dengan tinggi tiga meter ini diberikan sebagai lambang perdamaian. Sebab, Kepulauan Kei menjadi satu-satunyadaerah di Maluku yang tidak terpengaruh kerusuhan SARA.

Saat itu juga, patung Yesus Raja langsung dikirim dari Roma menuju Kei. Oleh karena antusias mendapat hadiah sepesial dari Vatikan, maka patung ini pun diarak keliling pulau hingga membelah bebeapa pulau diperbatasan wilayah Maluku Tenggara seperti Pulau Tanimbar, Kepulauan Aru dan Kepulauan Saumlaki.

“Menurut cerita,mpatung Yesus Raja tersebut diambil dari salah satu ruangan tertutup di Basilika Santo Petrus. Paus II sendiri yang membuka ruangan tersebut. Setelah menemukan patung Yesus Raja, maka Paus II pun mengirimkannya ke Kei,” ungkap Budi.

Kemudian, patung Yesus Raja pun ditempatkan di suatu tempat yang paling tinggi di Kei Kecil, yaitu Bukit Masbait. Oleh karena percaya jika Tuhan selalu bersemayam di tempat yang tinggi, maka ditaruhlah patung Yesus Raja di di Bukit Masbait.

Setelah patung Yesus Raja berada di Bukit Masbait, setiap tahunnya digelarlah kegiatan umat Nasrani seperti ritual Jalan Salib. “Bukit Masbait, jadi representasi Bukit Golgota. Suatu lokasi dimana Yesus berkorban memanggul dosa manusia hingga berakhir dengan dipaku di tiang salib,” kata Budi.

Dijelaskan oleh Budi, patung Yesus Raja atau Tuhan Memberkati ini menghadap ke arah timur, ke Kota Tual. Patung Yesus Raja ini berdiri diatas bola dunia. Jika ditotal, tinggi keseluruhan monumen Patung Yesus Raja dari bawah hingga atas tingginya mencapai tujuh meter.

Kini, monumen patung Yesus Raja menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara seperti dari Eropa, Australia, dan Amerika. “Patung Yesus Memberkati yang sama persis bentuknya ini ada juga di Kota Manado. Dan kini telah menjadi wisata religi bagi umat Nasrani dsri berbagai daerah di Indonesia,” ujar Budi. [Fatkhurrohim]