News

Melindungi Anak-Anak dari Ancaman Digital

WARTAEVENT.COM, Kab. Ngawi – Menimbang kapan waktu yang tepat untuk memberikan anak kemandirian mengakses dunia maya menjadi salah satu dilema terbesar yang dihadapi orang tua modern saat ini. Mulai dari bahaya orang asing hingga cyberbullying, para orang tua perlu merasa yakin anak-anak mereka tetap aman di Internet.

Di masa ketika anak-anak berusia antara tujuh dan 12 tahun mengakses banyak layanan digital yang sama dengan orang tuanya, seperti situs web streaming video atau fasilitas digital lainnya. Ada banyak ancaman dan risiko online yang dapat memengaruhi sikap anak-anak terhadap internet. Banyak orang tua menyadari hal ini dan ingin berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang cara mengurangi bahaya yang mungkin terjadi.

Menurut Reiza Praselanova, Coach Public Speaking & Pendidikan dan Relawan TIK hampir setiap anak-anak sekarang memiliki akses ke perangkat yang terhubung ke internet, ada kemungkinan mereka akan menemukan konten yang tidak pantas atau berisiko memiliki ancaman online – seperti modus grooming ataupun pencurian identitas.

“Orang tua cukup menyadari bahwa percakapan dan nasihat mungkin tidak selalu cukup untuk memastikan anak-anak mereka menghargai risiko potensial dari menjelajah internet, banyak orang tua juga bahkan menggunakan aplikasi untuk mengontrol konten dan penetapan waktu yang dihabiskan di perangkat,” kata Reiza, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (06/10/2021).

Ia mengatakan, pihaknya mendorong orang tua untuk menempatkan asumsi apapun yang mereka miliki tentang kebiasaan online anak-anak mereka pada sudut pandang tepat, berdialog terbuka dengan anak-anak mereka tentang perlunya mengontrol kegiatan digital dan keamanan internet. Karena konten berbahaya adalah salah satu hal yang sangat mungkin mereka temukan saat menjelajah dunia maya.  

Lanjutnya, orang tua modern beranggapan bahwa menjaga keamanan saat berselancar di internet adalah tindakan yang efektif. Orang tua setidaknya menyetujui bahwa anak-anak mereka sepenuhnya menyadari risiko online. Orang tua juga dapat didorong untuk mengambil pendekatan yang lebih proaktif dalam mengetahui apa yang telah dilakukan anak-anak mereka secara online.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (06/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Djoko Priyanto (Guru SMPN 1 Ngawi), Dhimas Dwi Nugraha (Dosen Bahasa Inggris Polinema), Ariefika Listya (Dosen DKV Universitas Indraprasta PGRI), dan Anjani Adyalaksmini (CMO at PT. Laksmindo Bahtera) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply