News

Perkembangan Teknologi Digital Membuat Masyarakat Kegemukan Informasi

WARTAEVENT.COM, Kab. Trenggalek – Di tengah penyebaran Covid-19 muncul ledakan informasi (infodemi) yang menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan manusia, sebab itu sebelum mempercayainya kita harus memastikan keberannya terlebih dahulu.

“Untuk itu, masyarakat harus tetap waspada terhadap infodemi mengenai pandemi Covid-19. Penggunaan media digital secara bijak diperlukan sebagai benteng dalam menerima informasi pandemi yang beragam di tengah ruang informasi publik,” ungkap Ari B. Wibowo, Kepala Bidang Kemitraan GNLD Siberkreasi, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021).

Ari mengatakan, saat ini dunia tidak hanya berupaya keras menangani pandemi Covid-19, namun juga sedang menghadapi infodemi. “Infodemi semakin marak di tengah ruang informasi publik dan menyebar dengan sangat mudah dan cepat di media sosial maupun media digital,” ujar Praktisi Digital Marketing Communication.

Infodemi merupakan informasi berlebihan mengenai Covid-19 baik secara daring maupun luring yang dampaknya justru memperburuk kondisi pandemi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut infodemi ini mencakup upaya menyebarkan informasi yang kurang tepat dan dapat memengaruhi kesehatan masyarakat secara fisik ataupun mental hingga meningkatkan stigma terhadap Covid-19.

“Infodemi tidak kalah membahayakan dari pandeminya virus, yang timbul penyakit mental keresahan kecemasan, seperti orang yang meninggal positif Covid ditolak, dianggap orang yang meninggal positif Covid orang jelek, anggapan masyarakat sudah membuat stigma dia orang jelek,” ucapnya.

Perkembangan teknologi digital membuat masyarakat kegemukan informasi, kondisi ini harus diwaspadai sebab dapat mengakibatkan keracunan informasi karena percaya pada informasi yang salah atau hoaks.

“Sekarang ini hidup di dunia yang penuh beban informasi, saking banyaknya informasi, ledakan informasi kita sampai keracunan. Karena keracunan informasi tersebut bisa membuat seorang cemas dan khawatir. Kondisi ini tentu membahayakan masyarakat,” paparnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Bahruddin (Tim Komunikasi Publik Relawan TIK Indonesia), Muhamad Ridwan (Relawan TIK & Praktisi Pendidikan), dan Ari Prabowo (Founder KAJI Indonesia & CEO Founder Kopi Gaya).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply