Event

16.500 Pelari Mengobarkan Semangat “Energi Optimisme” di Elektric Jakarta Marathon

Wartaevent.com – Jakarta. Event Electric Jakarta Marathon 2018 yang berlangsung pada hari ini Minggu (28/10/2018) dengan start dan finish di Stadion Gelora Bung Karno(GBK) ini diikuti oleh 16.500 pelari yang terbagi dalam lima kategori, Full Marathon (42 KM), Half Marathon (21 KM), 10K, 5K, dan Maratoonz (lari untuk kelas anak-anak) dan event ini berhadiah total Rp1.5 miliar.

Pada penyelenggaraan tahun ini tercatat 10 persen dari jumlah total pelari adalah berpaspor asing dari 35 ngara,mseperti dari Malaysia, Indonsia, Jepang, Hungaria, Perancis, Polandia, Kenya, Uganda, Brazil dan. Juara Jakarta Marathon 2017 asal Kenya dan Maroko juga hadir di tahun ini. Jepang menjadi negara paling banyak mengirimkan pesertanya, yakni 427 pelari.

Rute Jakarta Marathon melintasi beberapa destinasi unggulan di Jakarta soerti Kota Tua, Fatahillah Square, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Pasar Baru, juga Monas, kemudian kembali lagi ke GBK.

Saat berada di kawasan Kota Tua, para pelari bisa menikmati suasana kolonial. Ada banyak bangunan tua dengan arsitektur khas Eropa. Kuat secara historis, kawasan ini juga sangat instagramable. Beberapa obyek terbaik itu diantaranya, Toko Merah, Museum Fatahillah, Cafe Batavia, juga Jembatan Kota Intan. Ada juga Museum Bank Indonesia juga Museum Bahari.

Kemudian untuk kalibrasi dan sertifikasi rute dilakukan Association of International Marathon dan Distance Races (AIMS) dan Internastional Association of Athletics Federations (IAAF).

Dimintai keterangan, Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengaku bahwa perhelatan Electric Jakarta Marathon mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan lewat sektor sport tourism. “Saya yakin Electric Jakarta Marathon yang telah menjadi agenda tahunan ibukota ini akan ada lebih banyak lagi wisatawan masuk ke Jakarta,” terang Menpar Arief.

Sementara itu, Esthy Reko Astuty, Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, mengatakan, sport tourism yang mengambil tema “Energi Optimisme” ini menjadi media branding terbaik pariwisata Indonesia, khususnya Jakarta. Pesertanya tetap optimal karena berasal dari puluhan negara di dunia. Para pelari terbaik dunia juga tetap bergabung di Jakarta Electric Marathon.

Electric Jakarta Marathon 2018 secara resmi di buka Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis. Didampingi Chairman Jakarta Marathon Sapta Nirwandar, peserta event sport tourism ini dimulai tepat pukul 04:30 WIB.

Sapta Nirwandar, Chairman Jakarta Marathon 2018, berharap Jakarta Marathon kali ini mampu meningkatkan sektor “Sport Tourism” Indonesia dimata dunia. Ia optimis Jakarta Marathon dapat menyaingi beberapa ajang marathon dunia seperti New York Marathon, Boston Marathon, dan Paris Marathon.

“Marathon itu penting, dan Jakarta punya potensi untuk menjadi negara dengan sport tourism sebagai daya tariknya melalui marathon. Seperti New York, Boston, dan Paris,” ujar Sapta.

Sapta mengatakan, Gelora Bung Karno dipilih menjadi titik start dan finish tidak lain adalah sebagai sebuah kompleks olahraga ikonik kebanggan Indonesia. Gelora Bung Karno telah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.

“Selain itu kami ingin memperkenalkan Jakarta khususnya Gelora Bung Karno sebagai tujuan wisata. Menjadikan tempat sebagai tujuan wisata olahraga kelas dunia dengan melalui acara Electric Jakarta Marathon 2018 sehingga menarik minat turis dari mancanegara,” tambah Sapta.

Tak lupa Sapta mengucapkan berterima kasih atas komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam acara Electric Jakarta Marathon 2018 ini. Mulai dari sponsor, promotor, sukarelawan dan kepolisian yang telah memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para peserta serta masyarakat.

“Dan tidak lupa terima kasih kepada pemerintah Jakarta yang telah mendukung acara ini dari tahun pertama hingga tahun ini. Dan Kementerian Pariwisata yang menjadikan even ini salah satu acara pariwisata olah raga terbesar di Indonesia,” pungkasnya. [Fatkhurrohim]