Travel

2 Dara Eksplor Sukabumi, Mereka Menemukan Destinasi Apik Selain Ciletuh

wartaevent.com – Sukabumi. Sukabumi tidak hanya memiliki Geopark Ciletuh yang luasnya mencapai 128.000 hektare. Tidak jauh dari kawasan Geopark yang menjadi salah satu destinasi primadona Indonesia ini terdapat kemolekan alam Sukabumi yang menikam mata wisatan untuk menyambanginya.

Dua dara dari Komunitas Backpacker Indonesia Siti Barkah Siwan dan Lesy Andriani berbagi cerita selama mengeksplor Sukabumi menemukan keindahan alam dibalik belukar batu, daun dan terjalnya jalan yang mereka lalui.

Baca Juga : Berkunjung ke Desa Wisata Cibuntu, Kalian Harus Eksplore Hal Ini

Perjalanan mereka menuju Sukabumi dengan backpackeran, mengejar bus sebagai moda umum transportasi, turun dari terminal satu ke terminal lainnya. Bahkan, harus rela berpanas-panasan sereta bermandi peluh ketika naik ojek.

Bingung Itu Kunti atau Kadal

Tour guide bilang itu pulau kadal. Tapi jika dilihat akun instagram explore kayak Pulau Kunti.

Siti Barkah Siwan kita singkat (Sibars) dan Lesy Andriani (Lesand) menulis perjalanan mereka yang mendebarkan. Mereka harus menaklukan jalur lurus, tanjakan, turunan serta belokan untuk sampai ke penginapan yang telah di booking via aplikasi OYO.

“Saya dan Lesy sampai di penginapan yang dekat dengan tepi Pantai Palangpang sekitar pukul 3 sore. Perjalanan dari Karawang ke lokasi cukup lancer dari Karawang,” terang Sibars.

Baca Juga : 4 Pilar Keraton Kasepuhan Cirebon Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Usai mengurus administrasi akomodasi, mereka rebahan sebentar kemudian terjaga gegara penjaga penginapan menawarkan ke suatu Pulau dengan pasir putih dengan tariff kapal hanya Rp35 ribu PP.

“Tanpa pikir panjang dan ba bi bu langsung kita ambil tawarannya. Emang dasarnya juga kita suka pantai,” tambahnya.

Pantainya tidak terlalu lega tapi bagus. Di setiap sisinya banyak karang.

Dari tepi pantai untuk sampai ke Pulau tersebut membutuhkan waktu 30 menit. Dibutuhkan sedikit nyali dan adrenalin. Karena akan berhadapan dengan ombak yang setiap saat menerjang kapal yang ditumpanginya.

Saat kapal menyandar di dermaga mereka pun mengatakan view-nya worth it dengan perjalanan laut selama 30 menit yang mendebarkan tersebut. 

“Pantainya tidak terlalu lega tapi bagus. Di setiap sisinya banyak karang. Jadi tidak mengecewakan untuk latar belakang foto dan diunggah ke sosial media,” mereka bersyukur.

Baca Juga : Lepas Rasa Jenuhmu, Ke Gunung Papandayan, Yuk!

Meskipun telah mengeksplor beberapa jam di pulau tersebut, baik Sibars maupun Lesand masih ragu dengan nama pulau tersebut.

“Saya nggak yakin itu pulau apa. Tour guide bilang itu pulau kadal. Tapi jika dilihat akun instagram explore kayak Pulau Kunti. Silahkan koreksi kalau salah,” Sibars bingung.

Terlihat Syantik di Curug dan Manja di Puncak

Berdasar maps, curug terdekat dari tempat mereka menginap adalah Curug Cimarinjung.

Sibars dan Lesand di malam pertama mengaku susah tidur. Meskipun badan mereka lelah usai mengeksplor pulau. Mereka selalu terjaga dari tidur karena mendengar deburan suara ombak dari tepi pantai.

Usai menunaikan ibadah sholat subuh, mereka pun breakfast di pinggir pantai. Satu jam kemudian tepatnya jam 08:00. “List eksplor untuk hari ke 2 adalah curug ditutup dengan sunset di puncak Darma,” oceh Sibars ke Lesand. 

Baca Juga : Diantara Kintamani, Denpasar dan Seminyak

Berdasar maps, curug terdekat dari tempat mereka menginap adalah Curug Cimarinjung. Oleh karena miss information mereka justru sampai terlebih dahulu ke Curug Sodong.

“Curug Cimarinjung dan Curug Sodong ini beda jalur kalau dari penginapan. Kalau Curug Cimarinjung itu belok kiri sedangkan Curug Sodong dan Cikanteh itu belok kanan,” ulas mereka berdua.

Curug Cimarinjung

Pengelolaan Curug Cimarinjung lumayan bagus. Jalur buat jalan kaki udah di semen sampe titik terdekat curug.

Mereka berdua pun tak henti bersyukur. Mengingat hari itu adalah Senin, jadi sepi pengunjung. Hanya terdapat beberapa wisatawan saja tidak lama setelah itu wisatawan lain pun berlalu meninggalkannya. 

“Kita seolah memiliki kolam renang pribadi. Padahal kita nggak berenang juga. Cuma foto-foto syantiq doang,” kelakar manja mereka.

Baca Juga : Pantai G-land Banyuwangi Digemari Peselancar Asing, Ini Penyebabnya

Pengelolaan Curug Cimarinjung lumayan bagus. Jalur buat jalan kaki udah di semen sampe titik terdekat curug.  Dan ajaibnya, ternyata tempat wisata disana tiket masuknya seiklasnya. 

By the way kata mereka, jika mau dapat spot foto bagus di Curug Cimarinjung harus perlu usaha sedikit.  Harus nyebrang aliran Curug, terus sedikit naik, dari situ ada tambahan aksen pohon yang jado semacam bingkai curugnya. Jadi lebih estetik. 

Curug Sodong

Curug Sodong ini termasuk curug mewah. Karena turun dari sepeda motor curug Sodong sudah terlihat keindahannya.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor untuk sampai ke Curug Sodong dari Curug Cimarinjung.

Curug Sodong ini termasuk curug mewah. Karena turun dari sepeda motor curug Sodong sudah terlihat keindahannya. “Jadi tinggal turun tangga dari parkiran, kita udah sampai ke air,” jelasnya. 

Baca Juga : Hendak Berkunjung ke Taman Nasional Komodo, Baca Ini Dulu

Selain lokasinya yang mudah diakses, pemandangan dan spot pengambilan foto pun nggak menyusahkan, dapat berpindah-pindah sesuai keinginan dan tetap dapat foto yang bagus.

“Hati hati dengan biawak guys. Kemarin kita sempet ketemu ‘penduduk lokal’ ini, dan dia hampir ngedeketin gitu. Ukuranya cukup gede buat saya yang liat kadal aja jarang. Tapi nggak bahaya sih kelihatannya,” cerita Sibars. 

Curug  Cikanteh

Karakteristik Curug Cikanteh ini berundak.

Curug Sodong dan Curug Cikanteh ini berdekatan. Bedanya kalau Curug Sodong hanya jalan cuma bebrapa meter, kalau Curug Cikanteh ditempuh dengan jalan kaki yang agak menanjak sekiranya 15 menit. 

Baca Juga : Berikut Deretan Wisata Kuliner di Pelosok New South Wales

Disini dua dara ini mengaku tidak banyak eksplor, lebih banyak duduk di batu-batu dan memandang air mengalir. Karakteristik Curug Cikanteh ini berundak.

“Jadi pas baru sampe kita di bagian bawah, terus kalau mau naik lagi ada satu yang lebih gede curugnya. Berhubung kita mager, jadi lebih milih ngadem di bawah pohon duduk di batu,” Sibars dan Lesand menggambarkannya.

Puncak Darma 

Sejak awal puncak Darma memang sudah masuk bucket list sebagai destinasi penutup.

Sejak awal puncak Darma memang sudah masuk bucket list sebagai destinasi penutup sambil bemanjah-manjah sembari menikmati pemandangan dan minum es kelapa muda yang menyegarkan.

Tidak perlu keluar kocek dalam untuk menikmati pemandangan di puncak Darma hanya Rp3 ribu per orang untuk tiket masuk dan Rp3 ribu untuk swafoto di kapal buatan dari bambu namun rasa Titanic.

Baca Juga : Merayu Wisatawan Melalui Platform Digital dan Konten Kreatif

“Di Puncak Darma ramai. Terlebih lagi di hari weekend. Disini juga ada camping ground di sisi puncaknya. Jadi buat yang ingin ngecamp ini pilihan tepat. Sebab banyak yang jualan dan harganya pun murah-murah,” pungkas Siti Barkah Siwan dan Lesy Andriani. [*]

Leave a Reply