Travel

Dikurasi Selama 3 Hari, Berikut 100 Finalis Program FoodStartup Indonesia MMXX

wartaevent.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan 100 finalis program FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX yang berhak mengikuti Demoday yang akan digelar di Bali pada Oktober 2020. Mendatang. Hasil 100 finalis dapat klik disini.

Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, dalam keterangannya, Senin (07/09/2020) mengatakan, sebelum menetapkan para finalis, pihaknya lebih dulu melakukan kurasi terhadap 1.000 peserta selama tiga hari dengan melibatkan tim kurator dan dilakukan secara daring.

Baca Juga : Destinasi Wisata Sudah Mulai Dibuka, Kemeparekraf Tegaskan Patuhi Protokol Kesehatan

FSI MMXX merupakan program yang diinisiasi bersama Ultra Indonesia yang bertujuan memberikan pendampingan dan akses pembiayaan kepada pelaku kuliner tanah air berbasis teknologi informasi. 

“Peserta Demoday berkesempatan mengikuti direct mentoring, business coaching, mendapat akses permodalan, sekaligus akses  pemasaran. Bagi peserta FSI, pelaksanaan Demoday saat pandemi ini merupakan tahapan yang sangat dinantikan sebagai ajang unjuk diri untuk memperoleh peluang suntikan pendanaan,” ujar Fadjar Hutomo. 

Pulau Jawa Mendominasi

Dari 100 finalis FSI MMXX berasal dari 17 provinsi, pulau Jawa tampak mendominasi.

Secara demografi, 100 finalis FSI MMXX berasal dari 17 provinsi, pulau Jawa tampak mendominasi. Lima provinsi terbanyak yaitu Jawa Barat (22 finalis), Jawa Timur (19), DKI Jakarta (18), Banten (12) dan Jawa Tengah (9). 

Sementara bila dilihat berdasarkan gender, perbandingan antara pria dan wanita yaitu 57:43. “Angka ini membuktikan bahwa tidak ada dominasi yang terlalu besar antara pelaku sektor kuliner ditinjau dari jenis kelamin,” ungkap Fadjar.  

Baca Juga : 2 Dara Eksplor Sukabumi, Mereka Menemukan Destinasi Apik Selain Ciletuh

Hanifah Makarim, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf menjelaskan, situasi pandemi tidak saja berdampak pada jumlah peserta namun juga mengubah komposisi jenis perusahaan yang lolos pada tahap Demoday. 

Bila pada empat tahun penyelenggaraan sebelumnya FSI lebih diminati jenis perusahaan food manufacture, tahun ini komposisinya hampir berimbang antara food manufacture dan food service yaitu 57%:43%. 

Kuliner Sumbang 41 Persen Sektor Parekraf

Subsektor kuliner memberikan kontribusi sebesar 41 persen dari total pendapatan sektor Parekraf.

Pada pelaksanaan FSI tahun ini pengajuan pendanaan dari food service lebih besar dibanding food manufacture. Total pengajuan pendanaan dari food service sebesar Rp66.298.168.647, sementara food manufacture sejumlah Rp47.317.687.000. 

Wishnutama Kusubandio, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menerangkan, melalui program akselerasi ini diharapkan banyak pelaku kuliner dapat bertahan dan melakukan terobosan merespon tantangan yang ada. 

Baca Juga : Tagline “Smailing West Java” Setrategi Komunikasi Ampuh Bangkitkan Pariwisata Jawa Barat

“Sektor ekonomi kreatif mempunyai potensi besar menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia ke depan. Dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang dikelola kementerian, subsektor kuliner menjadi salah-satu primadona pelaku usaha maupun konsumen,” ujar Wishnutama. 

Data 2017, subsektor kuliner mampu memberikan kontribusi sebesar 41 persen dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Bahkan, sektor ini menyerap tenaga kerja hingga 8,8 juta orang dan 5,5 juta pelaku industri kuliner sampai 2019. [*]

  • Penulis : Agus Harianto
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Birkom Kemenparekraf

Leave a Reply