News

5 Bahaya Ketika Sering Gunakan Wi-Fi Publik Gratisan

WARTAEVENT.COM, Kab. Lumajang – Kebutuhan internet saat ini sudah tak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari. Banyak orang yang mengandalkan internet untuk berbagai kegiatan, baik urusan pekerjaan atau pendidikan. Apalagi saat ini para pengguna internet sangat dimudahkan dengan jaringan Wi-Fi.

Menurut Ranita Claudiya Akerina, HRBP/Training Officer PT. Equine Global, wifi sendiri adalah sebuah teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk menyediakan kontektivitas jaringan internet.

“Koneksi Wi-Fi dibuat menggunakan adaptor nirkabel untuk membuat hotspots, yang terjangkau oleh sebuah router nirkabel dan terhubung dengan layanan internet,” ujar Ranita, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (16/11/2021).

Ia menambahkan, saat ini tidak susah menemukan jaringan Wi-Fi. Kalian bisa sangat mudah menemukan tempat yang juga menyediakan jaringan Wi-Fi dengan gratis. Baik di restoran, kafe, kantor atau bahkan taman-taman juga banyak menyediakan Wi-Fi. Beberapa provider juga bahkan membuat tempat khusus untuk jaringan Wi-Fi.

“Namun menggunakan Wi-Fi publik yang gratis tak menjamin keamanan perangkat kalian. Beberapa bahaya kerap mengintai data-data pribadi yang terdapat di perangkat kalian,” paparnya.

Berikut ini beberapa bahaya apa saja saat menggunakan Wi-Fi umum, seperti:

  1. Waspadai perangkat rentan terkena virus

Perlu diketahui internet adalah sumber utama dari penyebaran virus digital yang ada di dunia. Setiap kali kalian mengandalkan Wi-Fi gratis, maka kemungkinan terinfeksinya komputer atau ponselmu oleh virus akan makin tinggi. Salah satu jenis virus yang sering menyerang lewat koneksi Wi-Fi adalah Chameleon. Virus ini bisa merusak komponen yang ada dalam perangkat handphone atau komputer. Selain itu, virus ini bisa mengakses data atau informasi dari komputer atau handphone yang diserang secara otomatis.

  1. Wi-Fi umum rentan terjadi pencurian data

Seperti yang dikatakan sebelumnya, memakai Wi-Fi publik rentan terkena virus. Salah satu virus ini juga bisa bikin data pribadi dalam perangkat kalian tercuri. Selain dari virus, data pribadi yang penting kalian juga bisa dicuri oleh hacker untuk tindakan kriminal. Perlu diingat hacker selalu punya cara yang cerdas dan canggih untuk membobol informasi dari mereka yang menggunakan Wi-Fi gratis. Makin banyak penggunanya, makin banyak data yang mereka peroleh. Tidak hanya informasi pribadi, mereka juga sangat mungkin mencuri dokumen rahasia.

  1. Bahaya dimata-matai mengintai

Selain hackers, Snooper juga patut kalian waspadai ketika menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tak aman. Berbeda dengan hacker yang tugasnya mencuri data dan informasi pengguna, snooper alias mata-mata bisa dengan leluasa mengintip browser atau laman internet mana saja yang sedang dan telah kamu kunjungi. Tak hanya itu, snooper juga dapat “merekam” berbagai hal yang kalian lakukan, mulai dari mengetik di keyboard hingga sampai dengan mengakses laman situs apa saja. Untuk itu pastikan keamanan Wi-Fi tersebut sebelum terhubung. Selain itu, hindari memakai jaringan Wi-Fi yang meminta kalian memasukkan password.

  1. Bisa membuat akun media sosial dibajak

Buat kalian yang hobi memanfaatkan Wi-Fi gratis untuk mengakses media sosial seperti Facebook, Twitter, dan semacamnya, mulai sekarang hati-hati. Pasalnya semua data pribadimu yang terdapat dalam akun tersebut sangat rawan dibajak dan bahkan mungkin disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab. Para hackers ini bakal mencuri data kalian seperti alamat, data diri, atau bahkan foto pribadi untuk kegiatan ilegal. Jadi mulai sekarang kurangi menggunakan jaringan Wi-Fi umum yang enggak terjamin keamanannya.

  1. Hati-hati data perbankan diretas

Salah satu bahaya dari menggunakan Wi-Fi gratis di tempat umum adalah riskannya pencurian data. Pencurian data ini bisa jadi juga termasuk informasi akun bank seperti transaksi, kata sandi bahkan juga kartu kredit. Hackers ini bisa saja dengan mudah mendapatkan informasi tersebut dari histori yang terekam pada perangkat kalian. Jangan sampai saldo di bank yang sudah kalian kumpulkan susah payah bertahun-tahun lenyap seketika hanya karena kecerobohan karena menggunakan akses internet.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (16/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Lucia Palupu (Producer of Oeci & Jeff Show), Novianto Puji Raharjo (Ketua Relawan TIK Jawa Timur & Dekan Fakultas Dakwah IAI Dalwa), Selamet (Wakil Ketua Relawan TIK Jawa Timur), dan Yumna Aisyah (Community Development manager Majoo Indonesia) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply