Kemenpar Targetkan 4 Juta Wisman Perbatasan di 2019
wartaevent.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan 4 juta wisatawan mancanegara (Wisman) di perbatasan masuk ke Indonesia di tahun 2019. Target tersebut naik dari tahun sebelumnya menjadi 20 persen dari total target 20 juta wisman pada 2019.
Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, menuturkan, tahun 2018, diperkirakan pariwisata perbatasan dapat menyumbang 18 persen dari total kunjungan wisman. Untuk itu, tahun depan harus naik menjadi 20 persen atau sekitar 4 juta dari total 20 juta target wisman.
Baca Juga : Kemenpar Kejar Targetkan Devisa Rp236 Miliar Di Madrid
Saat Rapat Koordinasi Crossborder Atambua di Hotel Matahari, Atambua, Kamis (31/1/2019) lalu. Rizki menambahkan, Kemenpar akan terus mendorong potensi pariwisata perbatasan atau cross border. Implementasinya melalui program Joint Promotion.
“Salah satu potensi wisata yang terus digarap oleh Kemenpar adalah Crossborder. Sebab, jenis wisata ini memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan. Selain itu, wisata perbatasan menjadi jawaban ketika wisatawan menemui kesulitan dalam melakukan kegiatan wisata,” paparnya.
Bagi pariwisata Indonesia, menggarap pasar wisman perbatasan sangat realistis. Apalagi Indonesia memiliki banyak daerah yang merupakan pintu masuk wisman dari negara tetangga. Baik dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Papua Nugini, maupun Timor Leste.
“Selain itu wisman dari negara tetangga memiliki kedekatan (proximity) secara geografis. Dengan kedekatan ini wisman lebih mudah, cepat, dan murah menjangkau destinasi kita. Belum lagi kedekatan kultural dan emosional. Ini peluang yang bisa kita maksimalkan,” ungkapnya.
Baca Juga : Mengikuti Event OTM, Kemenpar Targetkan 800 Ribu Wisman India di 2019
Arief Yahya, Menteri Pariwisata, menyatakan, border tourism memiliki peranan penting bai pariwisata Indonesia. Apalagi saat ini aksesibilitas dan infrastruktur di wilayah perbatasan Indonesia makin bagus.
“Tourism itu membutuhkan kedekatan atau proximity, baik kedekatan budaya (culture), maupun kedekatan jarak. Ini berhasil dijalankan di Eropa. Karena itu, memperkuat border area adalah salah satu solusi bagi pencapaian target Kemenpar,” pungkas Menpar. [*]