Cara Jaga Kerahasiaan Kode OTP
WARTAEVENT.COM, Kab. Madiun – Penggunaan kode One Time Password atau OTP (password sekali pakai) lewat SMS belakangan kian marak. Kode ini jamak digunakan berbagai platform pembayaran digital seperti Gojek, Grab, hingga media sosial, seperti Facebook atau Instagram.
Hal itu diungkapkan, Yosep Rusfendi Susianto, Praktisi Komunikasi & Digital Content, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (30/7/2021).
Ia menjelaskan, kode ini menjadi kunci pengaman kedua dari platform pembayaran dan media sosial. Sebab, kode ini menjadi pengaman jika password akun pengguna dibobol peretas. Ini adalah kode yang jadi pertahanan terakhir agar akun pengguna tak diambil alih peretas. Sehingga tak heran, kode ini kerap diincar peretas.
“Tidak heran kasus pembobolan layanan pembayaran digital hingga kartu kredit kerap dilakukan dengan meminta pengguna memberikan kode ini. Pelaku biasanya menghubungi pengguna melalui sambungan telepon dan mengatasnamakan platform yang digunakan, sehingga korban langsung percaya,” paparnya.
Lanjutnya, meski kode OTP tujuannya adalah untuk pengamanan akun, seringkali ada pihak tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan kode ini untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
“Ibarat kunci rahasia, kode OTP tidak boleh diberitahukan kepada orang lain bahkan ke orang yang mengaku pihak bank, aplikasi, operator, atau pihak perusahaan penyedia jasa terkait. Karena dengan memberikan kode OTP kepada orang lain, kamu telah memberikan hak akses kepada orang lain tersebut, termasuk tidak terbatasnya hak akses untuk rekening,” katanya.
Ia juga membeberkan cara mengamankan OTP agar tidak mudah diretas. Tidak ada aturan kalau pengamanan akun harus menggunakan kredensial (username dan password) lalu diperkuat dengan OTP.
Hanya saja, pengamanan OTP ibaratnya pengamanan terbaik dan menjadi senjata andalan dan dalam teknik pengamanan TFA/MFA Two / Multi Factor Authentication teknik yang lazim digunakan adalah pengamanan awal menggunakan kredensial lalu diperkuat dengan pengamanan TFA yang dalam hal ini adalah menambahkan OTP.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (30/7/2021) juga menghadirkan pembicara Drs. Agus Wijaya (Dosen Tetap Politeknik Ubaya), Romo Miswanto (Wakil Sekjen PP Pandu Nusa & Tim Pengembang Kurikulum Kemdikbud), Riskiadi Puranto (Owner Neona Dekor), dan Pak Ndul sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital