Ekonomi

Band Kotak, Menjadi Magnit Wisman Perbatasan dalam Event Crossborder Music Festival Atambua

wartaevent.com – Atambua. Event Crossborder Music Festival Atambua, yang digelar pada Sabtu malam (29/06/2019) lalu di Lapangan Simpang Lima, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), sukses menjaring wisatawan Timor Leste ke Indonesia.

Willybrodus Lay, Bupati Belu, mengatakan, komposisi penyanyi atau artis yang didatangkan juga sangat pas, sesuai dengan selera penonton yang datang ke lokasi acara. Penampilan grup musik Kotak mampu menjadi magnit wisman asal Timor Leste melalui lagu-lagu hits mereka.

Baca Juga : “Road Race Cross Border” Menjaring Wisman Timor Leste

Bupati Willybrodus pun tak sungkan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas perhatiannya terhadap wilayah perbatasan. “Ini adalah kepedulian seorang Presiden melalui Kementerian Pariwisata. Perhatian pemerintah kepada perbatasan membuat kita bisa tersenyum dan gembira malam ini,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Hendry Noviardi berdasarkan data yang dicatat panitia, setidaknya ada 1.852 penonton asal Timor Leste yang menghadiri event Crossborder Music Festival Atambua 2019.

“Rinciannya, hari pertama pada 27 Juni 2019 ada 636 pelintas. Kemuadian hari kedua pada 28 Juni ada 628 pelintas. Selanjutnya hari terakhir pada 29 Juni ada 588 pelintas. Dengan demikian, total pelintas atau pengunjung asal Timor Leste sebanyak 1.852 orang,” katanya.

Muh. Ricky Fauziyani, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III, menjelaskan, digelarnya Konser Musik Perbatasan Atambua tak lain dimaksudkan untuk menjaring wisatawan mancanegara. Khususnya dari Republik Demokrasi Timor Leste, terutama yang tinggal di daerah perbatasan.

Baca Juga : Festival Cross Border Malaka 2018 Tampilkan Kelebihan Budaya NTT

Namun demikian, lanjut Ricky konsep crossborder tourism sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.

“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini,” katanya. [*]