Latif mengatakan, masyarakat jangan mudah tersulut dan bereaksi ketika ada sesuatu yang viral. Agar menjadi warga net yang sopan, masyarakat harus paham tipe media sosial, harus memiliki pelindung anti hoax dan beretika saat berinteraksi.
Jika dilihat dari faktor sosial Sosiolog Universitas Indonesia, Devie Rahmawati menjelaskan, ada budaya digital yang kini menjangkiti masyarakat sebuah budaya baru yang bertolak belakang dengan budaya yang selama ini ada di kehidupan sehari-hari.
Baca Juga : Transformasi Digital dan Culture Mengantarkan BRI Raih 7 Penghargaan dalam Sepekan
Karakteristik masyarakat di era digital, mereka muda namun bangkrut. Sebab, kita hidup di era di mana attention culture menjadi budaya masyarakat, semua orang mencari perhatian. Akibatnya banyak yang iri melihat ada orang liburan dan lainnya.
“Akibatnya, mereka menjadi tidak mampu mengelola keuangannya dengan baik, yang terjadi generasi muda tapi sudah banyak terlilit hutang dan sebagainya demi memenuhi gaya hidup,” jelasnya. [*]
WARTAEVENT.com – Jakarta. ASTON Kemayoran City Hotel hadir di Jakarta Mega Wedding Festival (JMWF) 2025, 3–5 Oktober, di Hall D1,… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Amazfit, brand global di bawah naungan Zepp Health, resmi membuka Brand Store pertama di Indonesia yang berlokasi… Read More
WARTAEVENT.com – Surabaya. MORA Group kembali menambah portofolio bisnis perhotelannya. Kali ini, perusahaan resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk pengelolaan… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Baru-baru ini terdapat informasi yang beredar di media bahwa karet regulator gas yang rusak bisa diperbaiki dan… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Tren kopi di Indonesia kembali bergairah dengan hadirnya gebrakan baru dari Roemah Koffie. Melalui festival bertajuk Cocco… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. September 2025 – Enam tahun hadir di jantung ibu kota, Novotel Jakarta Cikini merayakan hari jadinya dengan… Read More
Leave a Comment