Categories: Ekonomi

El Nino dan Peraturan UE Tentang Deforestasi : Siapkah Kita?

Untuk menghadapi dampak dan mitigasi El Niño, PMO Kopi Nusantara Kementerian BUMN bekerja sama dengan BMKG, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), Perum Perhutani, dan SCOPI telah memberikan rekomendasi agar bisnis pertanian kopi tidak terdampak El Nino.

Beberapa rekomendasi adalah mengadakan penyiraman tanaman menjadi solusi praktis yang bisa dilakukan oleh petani selama El Niño. Disamping itu pemeliharaan pohon dan penambahan tanaman penaung. Tanaman penaung akan menjaga tanaman kopi agar tidak terpapar cahaya matahari secara terus menerus akibat kemarau panjang.

Baca Juga : Ini Harga dan Keunggulan Mesin Kopi Asterion Espresso, Dijamin Kagum dengan Produknya

Selain itu juga perlu dihindari pemangkasan tanaman penaung menjelang El Nino. Hal lain adalah penerapan pola budidaya agroforestri dan polikultur (multiple cropping).

Agroforestri seperti yang diimplementasikan oleh Perum Perhutani di berbagai wilayah ternyata memberikan banyak manfaat. Selain sebagai penaung, tanaman hutan juga dapat menjaga persediaan air tanah yang dibutuhkan oleh tanaman yang dibudidayakan.

Baca Juga : Ini Hasil Diskusi ‘Malioboro Coffee Night’: Dari Yogyakarta Menuju Dunia

Rekomendasi lainnya adalah perlunya penggunaan varietas kopi unggul toleran kekeringan. Pada jangka panjang, penggunaan varietas tanaman kopi yang unggul dan toleran terhadap kekeringan perlu dilakukan oleh petani kopi di Indonesia untuk keperluan perluasan areal/penanaman baru maupun replanting.

Aturan EU Bertentangan dengan Prinsip yang Disepakati PBB

Setelah melalui serangkaian diskusi antar kementerian dan lembaga pemerintah, regulasi EUDR  tidak sejalan dengan prinsip dan kaidah aturan di World Trade Organization (WTO).

Juga bertentangan dengan semangat kerja sama negara-negara dunia untuk mengatasi isu perubahan iklim baik dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (SDGs), Paris Agreement, maupun COP.

Baca Juga : Bertambahnya Ekspor Kopi Indonesia ke Negara Paman Sam dan Peluang Kerja Sama Komunitas Kopi dengan Diaspora

Perlu kita pahami bahwa deforestasi sebagaimana disebutkan dalam EUDR untuk pemenuhan syarat berkelanjutan hanya berfokus pada komoditas pertanian di pasar komoditas global.

Hal ini kita amati saat pembahasan kebijakan due-diligence dalam UE yang menyasar komoditas pertanian tertentu, termasuk kopi. Kita sudah melihat bahwa kebijakan ini  cenderung bersifat restriktif dan berpotensi tidak sesuai dengan aturan perdagangan internasional.

Page: 1 2 3

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Makanan Menjadi Kanvas: Mang Moel Sajikan Impian yang Menggoda

WARTAEVENT.com – Jakarta. Ketika piring berhenti sekadar menampung makanan dan mulai bercerita, itulah momen yang ingin disajikan Mulyana—lebih dikenal sebagai… Read More

3 days ago

Dubes Phil Nathan Taula: Indonesia Adalah Mitra Penting di Kawasan Pasifik

WARTAEVENT.com – Jakarta. “Selama 10 tahun terakhir ini, peranan Indonesia di kawasan Pasifik semakin meningkat. Kita harapkan pengaruh Indonesia dirasakan… Read More

4 days ago

Kids Fashion Show Meriah, Claire Stevanie Jadi Jurinya

WARTAEVENT.com – Surabaya. Aura panggung sore itu terasa berbeda. Bukan hanya karena deretan anak-anak usia 6–9 tahun tampil percaya diri… Read More

4 days ago

Claire Stevanie, Generasi Muda Surabaya Siap Torehkan Sejarah Baru

WARTAEVENT.com – Surabaya. Satu lagi putri daerah siap unjuk gigi di panggung nasional. Claire Stevanie Sugianto, remaja putri asal Surabaya,… Read More

4 days ago

Café Brasserie Expo 2025 Suguhkan Sensasi Rasa dan Gaya

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bertepatan dengan Hari Kopi Internasional, Panorama Media dijadwalkan menggelar pameran Café Brasserie Expo Indonesia (CBEI) 2025 pada… Read More

4 days ago

Fairmont Jakarta Tawarkan Paket Pernikahan Mewah Rp1,1 Miliar

WARTAEVENT.com - Jakarta. Pernikahan adalah momen sekali seumur hidup. Bagi pasangan yang mendambakan hari istimewa dengan sentuhan elegan, Fairmont Jakarta… Read More

4 days ago