News

Hal yang Sebaiknya Tidak Diumbar di Media Sosial

WARTAEVENT.COM, Kab. Magetan – Warganet biasa mengunggah kegiatan hingga banyak hal sehari-hari di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, hingga TikTok. Namun, pengguna harus tahu semuanya tak bisa diunggah di akun media sosial. Meski manusia makhluk sosial, namun manusia juga harus memiliki privasi dengan diri sendiri.

“Kerap kali kita tidak bisa memilah mana hal yang bisa diunggah ke media sosial dan mana yang merupakan privasi dan sebaiknya tidak diumbar di media sosial. Ketika semua seluk beluk kehidupan kamu unggah ke media sosial artinya kamu tidak lagi memiliki privasi atau dengan kata lain kamu membuka kehidupanmu lewat media sosial secara percuma,” ungkap Moh. Ami Aminudin, Ketua Umum Bhakti Jatim Sejahtera, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021).

Lanjutnya, Ingat, menjaga privasi dalam kehidupanmu artinya kamu menghargai dirimu sendiri. “Kamu harus tahu bahwa ada dua kemungkinan respon yang akan kamu dapatkan ketika mengumbar privasi di media social,” ujarnya.

Untuk menjaga hal itu, berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak pengguna bagikan di media social, seperti:

  • Foto bersama pasangan.

Setiap pasangan ingin menunjukkan rasa cinta mereka pada teman-temannya di media sosial. Biasanya setiap pasangan mengunggah foto kemesraan di media sosial dengan caption ”I love you” atau semacamnya.Hal tersebut tidak perlu, karena hal itu merupakan privasi pribadi yang tak perlu diumbar.

  • Masalah pribadi.

Memiliki masalah pribadi memang seharusnya tidak diumbar di media sosial. Pasalnya bukan simpati yang akan kamu dapatkan, namun respon yang akan menilai kamu lebay atau alay. Sebaiknya simpan masalah pribadi kamu ceritakan pada orang-orang terdekat saja.

  • Boarding pass dan paspor.

Beberapa orang menyukai membagikan foto perjalanan liburannya dengan mengunggah boarding pass di media sosial. Nyatanya, dalam foto tersebut terdapat identitasmu yang nantinya bisa disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab. Jadi yang memiliki media sosial seperti Instagram, Facebook dan Twitter, mulai sekarang gunakan lebih bijak lagi.

  • Penghasilan.

Seberapapun besarannya, biarkan penghasilanmu menjadi konsumsi pribadimu saja. Pasalnya, ketika kamu mengumbar-umbar hal tersebut di media sosial maka respon yang akan kamu terima bisa beragam. Ada yang memakluminya karena mereka mengenalmu atau ada yang akan merasa terganggu lalu tidak menyukaimu hanya karena kamu memosting penghasilan bulananmu di media sosial.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Alifa Hellena Ayu Anggraini (Model & Key Opinian Leader), Jatmiko F. Hamzah (Relawan TIK Magetan & Digital Content Management), Eka Rini Widya Astuti (Ketua Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual ITSNU Pasuruan), dan Syarifudin Jamil (IT Management Service).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply