Industri MICE Didorong Untuk Terus Berlangsung di Era New Normal
wartaevent.com – Jakarta. Industri Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) sangat didorong untuk dikembangkan keberlangsungannya dalam kondisi krisis Covid-19, sebab wisatawannya berkualitas.
Dalam hal pengeluaran, wisatawan MICE atau juga disebut sebagai wisatawan bisnis ini jauh lebih besar dibandingkan dengan wisatawan leisure. Itu sebabnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekrar) terus mendukung ekosistem wisatawan MCIE.
Baca Juga : Kemenparekraf Prioritaskan Industri MICE dalam Tatanan Normal Baru
Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf dalam sesi webinar bersama Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) pada hari Rabu (03/06/2020) mengatakan, wisatawan MICE memiliki segmen market yang berbeda dan menyumbang devisa lebih besar dibanding wisatawan leisure.
“Ini sejalan dengan arahan Menparekraf untuk mendatangkan wisatawan berkualitas, produk berkualitas, destinasi berkualitas dan lain sebainya,” ungkap Rizki Handayani di Afternoon Talk ASPERAPI.
Namun semenjak krisis Covid-19 merangsek ke negeri ini seluruh laju industri terhenti. Termasuk industri MICE. Seluruh penyelenggaraan event di tahun 2020 ada yang di jadwal ulang bahkan ada yang dibatalkan.
Baca Juga : Kemenparekraf Gelar Pelatihan Kompetensi Online ke Pelaku MICE
“Dengan adanya Covid-19, MICE bisnisnya terpukul. Industrinya terganggu. Padahal, bisnis MICE sangat mendukung peningkatan sektor ekonomi, wisatawan berkualitas, dan banyak turunan dari bisnis ini seperti hotel, transportasi, restaurant dan lainnya,” urainya.
Oleh karena itu, Kemenparekraf terus mendorong industri MICE dengan berbagai kebijakan bersama kementerian lain agar industri ini tetap berlangsung di tengah pandemi. “Kebijakan kami adalah terus mendorong agar MICE tetap berlangsung. Kita memiliki Direktur khusus MICE yang bisa diajak berkolaborasi,”
Menyusun Protokol Kesehatan MICE
Hosea Andreas Runkat dalam kesempatan ini pun mengutarakan, Asperapi bersama Kemenparekraf sedang menyusun aturan main protocol kesehatan secara seksama agar bagaimana MICE tetap berjalan di era new normal.
Baca Juga : Bisa Apa Industri MICE (Exhibition) Akibat Virus Corona?
Secara general, Asperapi mengadopsi protokol kesehatan 3 asosiai MICE dunia yaitu the Global Association of the Exhibition Industry (UFI), the International Association of Convention Centres (AIPC), dan the International Congress and Convention Association (ICCA). Meski demikian, ternyata ada beberapa acuan dari asosiasi dunia ini yang tidak dapat diadopsi sepenuhnya.
“Kita adopsi aturan tersebut yang sesuai dengan bisnis di Indonesia. Saat ini Asperapi dan Kemenparekra sedang menyusun global protocolMICE. Untuk detailnya kita serahkan ke masing-masing pelaku industri seperti seperti venue, exhibition, vendor, organizer, dan lainnya,” terang Andre.
Dari sisi exhibition, Asperapi sendiri pun sedang mengejar target aturan protocol kesehatan untuk pameran dapat selesai pertengahan Juni ini. “Selanjutnya draf dari Asperapi kita serahkan ke Kemenparekraf agar bisa dielaborasi lagi,” tambahnya.
Rizki Handayani pun mengaku, Kemenparekraf terus berkonsolidasi ke lintas kementerian, industri dan asosiasi untuk menyusun protokol kesehatan ini secara bersama. “Protokol Kesehatan MICE di era New Normal ini harus selesai bulan Juni,” katanya.
Baca Juga : ICCA Indonesia, Upaya Mendukung Pemerintah Agar Indonesia Bersaing di Industri MICE Global
Protokol kesehatan MICE ini harus disimulasikan terlebih dahulu, kemudian di sosialisasikan ke seluruh pelaku dan pengunjung serta harus lolos uji coba. Setelah itu baru menggelar pameran yang tepat di era new normal.
“Protokol Kesehatan ini harus mendapat opini baik dan memang sudah layak untuk diterapkan. Kita harus siap menghadapi kondisi ini. Jika tidak siap dunia internasional nggak percaya sama kita lagi,” urainya.
Mebuat Event Perdana New Normal
Mau tidak mau, suka tidak suka roda industri MICE harus tetap berjalan. Sebab roda ekonomi pun terus berputar. Era New Normal harus ada event bersama sebagai penanda awal New Normal telah berjalan.
Terkait hal tersebut, Asperapi pun siap berkolaborasi dengan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Perdagangan untuk membuat pameran pembuka di era new normal.
Baca Juga : Asperapi Butuh Kepastian Pemerintah “Hidup Berdamai dengan Covid-19”
Dalam pameran ini akan menerapkan praktik-praktik protokol kesehatan yang telah dibuat secara bersama-sama. Dengan demikian pameran ini dapat menjadi bukti atau klaim ke para pelaku industri MICE, pengunjung dan masyarakat.
Tuti Prahastuti, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan mengatakan, secara kebijakan Kemendag saat ini menjaga pasar dalam negeri terlebih dahulu baru setelah itu ekspor.
Khusus MICE, utamanya pameran memang hingga akhir bulan Juni 2020 segala bentuk pameran ditunda. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak meluas.
Kemendag pun mendorong para pelaku industri MICE utamanya pameran agar melakukan inovasi terkait dengan pameran. Seperti mengubah konsep pameran dari offline ke online seperti yang dilakukan oleh negara Singapura.
“Diharapkan Asperapi melakukan virtual exhibition. Singapore akan melakukan hal seperti ini untuk pameran BtoB kopi dan teh pada tanggal 24-25 Juni 2020 mendatang,” rincinya. [*]
- Penulis & Editor : Fatkhurrohim