Investasi Online Tetap Memiliki Resiko
WARTAEVENT.COM, Kab. Tuban – Tidak dapat dipungkiri perkembangan internet kini sangat berpengaruh pada aspek-aspek kehidupan. Tidak terkecuali juga pada dunia ekonomi dan bisnis. Selain bisnis online, investasi online juga sangat diminati. Merujuk pengertiannya, investasi online merupakan suatu kegiatan penanaman modal yang diharapkan memperoleh keuntungan di masa depan dengan menggunakan jaringan internet (online).
“Pada era digital ini, seluruh transaksi bisa dilakukan hanya melalui ponsel saja atau online. Termasuk juga untuk transaksi investasi. Hanya tinggal menggulirkan layar ponsel, kita sudah bisa berinvestasi dengan mudah dan cepat,” kata Ziadatul Hikmiah, Dosen Psikologi Universitas Brawijaya, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (17/6/2021).
Lanjut dia, kemudahan ini tetap perlu diwaspadai dengan berbagai risiko yang bisa saja terjadi. Seperti pembobolan, pembajakan, pencurian data dan sebagainya. Untuk itu, kita sangat perlu mencermati cara aman berinvestasi online. Khususnya di tengah keadaan pandemi seperti sekarang ini.
“Jika tidak mewaspadai cara aman berinvestasi online, maka beragam risiko yang tidak diinginkan bisa saja menimpa kita,” paparnya.
Demi meningkatkan kewaspadaan, berikut ini cara aman berinvestasi online gunakan aplikasi investasi terpercaya. Cara aman berinvestasi online yang pertama, adalah menggunakan aplikasi investasi yang terpercaya. Kita perlu melakukan riset terkait dengan kredibilitas dari aplikasi yang digunakan. Tidak kalah penting, kita juga perlu memastikan aplikasi tersebut terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kita juga bisa mencermati review pengguna lain yang sebelumnya sudah pernah menggunakan aplikasi tersebut. Namun pastikan, review yang dibaca bukanlah review palsu. Waspada investasi bodong, cara aman berinvestasi online yang kedua, adalah mewaspadai adanya investasi bodong. Investasi Bodong adalah bentuk investasi yang tidak memiliki izin dan skema jelas.
Investasi bodong ini tidak memberikan keuntungan, serta hanya memberikan kerugian bagi investor. Untuk itu, kita perlu berhati-hati dan mencermati segala jenis investasi agar tidak menjadi korban. Jika kita mendapat tawaran investasi dengan iming-iming yang terlalu bagus dan tidak masuk akal, maka kita perlu bersikap skeptis. Selain itu, hati-hati juga apabila kita diminta menyelesaikan transaksi secepatnya.
Pastikan perangkat investasi aman. Menjaga keamanan perangkat sama pentingnya dengan menjaga keamanan koneksi jaringan. Jika menggunakan komputer untuk berinvestasi, maka salah satu opsi yang bisa digunakan adalah perangkat lunak antivirus dan firewall. Jangan lupa juga untuk menjaga keamanan perangkat dengan teliti. Jangan pernah membuka tautan atau situs yang mencurigakan, baik melalui ponsel ataupun melalui komputer. Pasalnya, kita rentan terserang malware dari tautan atau situs yang tidak jelas tersebut.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (17/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Arum Puspitasari (Pimpinan Lembaga Pelatihan Kerja Intens Tuban), Faridlatus Sa’adah (Dosen STAI AL – Anwar Sarang Rembang), Khotibul Umam (Entreprener RTIK), dan Key Opinian Leader Lintang Pandu Pratiwi (Founder Taranggana Creative Company).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.