Hangout

Lurik Akik, Ketika Wastra Nusantara Merangsek ke Market Global

wartaevent.com – Jakarta. Kreativitas tanpa batas. Itu lah yang dapat digambarkan dalam annual evenet Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2019. Para fashion designer mampu mengkolaborasi beragam wastra yang ada di seluruh negeri menjadi produk kekinian yang menembus pangsa pasar modern yang dulunya dianggap niscaya.

Salah satu fahion designer yang melestarikan wastra tersebut adalah Eva Tjio. Kali pertama Eva mengembangkan merek lokal Lurik Akik di Juni 2016, ia telah memiliki visi untuk menghasilkan produk pakaian siap pakai (ready-to-wear) yang berkualitas tinggi dengan desain yang terus mengikuti tren terkini.

Baca Juga : Tentang “Rasa” Jenahara Terhadap Hello Kitty

Tak hanya mengikuti tren kekinian, brand Lurik Akik ini pun terus berkreasi dengan memadupadankan bahan lurik, batik, shibori untuk pria dan wanita modern yang ingin mengangkat tema tradisional Indonesia dalam penampilan mereka di tengah kesibukan sehari-hari.

Dalam gelaran JFFF kali ini, Lurik Akik ikut serta dalam fashion show yang bertemakan OOTD. Lurik Akik menampilkan koleksi terbaru yang tetap setia dengan ciri khasnya memadukan lurik dengan batik.

Warna hitam, merah, putih dan abu-abu mendominasi 12 desain yang ditampilkan Lurik Akik dalam fashion show kali ini. Bahan tradisional khas Indonesia lurik dan batik, didesain menjadi modern looks seperti rancangan kemben dress, jumpsuit kemben dan PJ set yang selama ini menjadi favorit pelanggan Lurik Akik.

Lurik Akik juga menampilkan desain hasil kolaborasi dengan Aiya Adams, perancang Indonesia berbasis di Mannheim, Jerman, bertajuk “MIXALIGMENT”. Kolaborasi Lurik Akik X Aiya Adam ini mengambil konsep “tidak beraturan” dengan memakai bahan lurik motif solid dan garis, yang dirancang berpotongan serong, asimetris.

Baca Juga : Tenun Lurik, Bertransformasi ke Kaum Millennials

Semua koleksi pakaian Lurik Akik menerapkan metode ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di daerah Yogyakarta, secara rutin menggunakan bahan-bahan tradisional yang dipesan langsung ke pengrajin Lurik dan Batik di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

“Lurik Akik giat mendorong para pengrajin Lurik dan Batik agar tidak beralih menggunakan metode teknik mesin. Kami hanya mempekerjakan penjahit-penjahit kecil lokal, semoga dengan demikian Lurik Akik berharap bisa membantu untuk meningkatkan penghasilan dan taraf hidup mereka.” Ungkap Eva.

Baca Juga : Design Labirin by TSTHELABEL, Terinspirasi dari Perjalanan Wisata

Kecintaannya terhadap fashion membuat Eva merintis Lurik Akik. Ditunjang dengan pengalaman selama 15 tahun bergelut di bidang garmen dan menangani beberapa merek internasional menghantarkannya dalam membangun usaha sendiri dengan merek lokal berkualitas internasional, Lurik Akik. Eva merancang sendiri semua koleksi Lurik Akik, dibantu dengan tim perancang Indonesia.

Hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun, Lurik Akik sudah menarik pelanggan  setia dari luar negeri seperti Australia, Singapura dan Belanda, selain tentunya dari berbagai kota di Indonesia. Bukan tidak mungkin jika tak lama lagi Lurik Akik menjadi salah satu fashion brand ternama kelas dunia asli Indonesia. [*]