Melalui Media Sosial Rekam Jejak Digital Dapat Dibangun
WARTAEVENT.COM, Kab. Sumenep – Personal branding adalah praktik memasarkan orang dan karier mereka sebagai merek. Ini adalah proses berkelanjutan untuk mengembangkan dan mempertahankan reputasi dan kesan individu, kelompok, atau organisasi. Sedangkan beberapa praktik berfokus pada peningkatan diri, personal branding mendefinisikan kesuksesan sebagai bentuk pengemasan diri.
Hal itu diungkapkan Prasetyo Adi, Founder dan CEO Kawakibi Digital Branding, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (2/7/2021).
“Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapat orang dari menciptakan branding pada diri sendiri. Selain itu, branding memungkinkan seseorang untuk mengatur hidup mereka sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Branding adalah bagian penting dari karier seseorang,” paparnya.
Prasetyo menjelaskan, membangun personal branding di dunia maya erat hubungannya dengan jejak digital. Rekam jejak digital ini dapat dengan mudah dilihat saat searching di dunia maya, di Google misalnya. Karenanya, untuk membangun dan mempertahankan jejak digital yang berkualitas sangatlah penting.
“Melalui media sosial, rekam jejak digital yang diinginkan dapat dibangun, disesuaikan, dan dikontrol dengan mudah. Sebagai salah satu sumber utama rekam jejak digital kita, media sosial memberi peranan penting dalam personal branding di dunia maya,” katanya.
Lanjutnya, tujuannya personal branding adalah meningkatkan kepercayaan diri, membangun kredibilitas memperluas jaringan, membuka peluang kolaborasi, bermanfaat bagi diri dan orang lain.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021) juga menghadirkan pembicara, Silmia Nurilhutami (Penyir Berita JTV), Aryo Hendarto (Founder and CEO Sajiwa & Founder and CPO Caritempat.id), Henry Wahyu Tristanto (District Manager LinkAja Malang), dan Ummul Khair sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.