News

Menjadi Masyarakat Digital yang Cakap

WARTAEVENT.COM, Kab. Madiun – Masyakat digital adalah masyarakat yang struktur sosialnya adalah jaring dan mikro elektronik berbasis informasi digital dan teknologi komunikasi. Adanya teknologi digital sebetulnya bertujuan untuk efisiensi dan produktifitas manusia.

Teknologi digital yang biasa kita temukan sehari-hari adlah smartphone dan komputer. Melalui kedua alat tersebut sebuah pekerjaan menulis misalnya bisa lebih cepat dan hasilnya lebih bagus daripada menulis manual di kertas.

Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk mengubah kegiatan konvensional menjadi digital. Salah satu contoh transformasi yaitu di bidang pendidikan, transportasi, belanja, pertemuan, sosial, hingga membayar pajak.

“Sebagai masyarakat digital yang cerdas kita harus paham, tahu apa itu konten negatif seperti hoaks, pornografi, ujaran SARA dan lainnya kita harus tahu,” ujar Moh. Rif’an. SIP.,M.A Pustakawan MAN 2 Kota Madiun ketika berbicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (16/10/2021).

Rif’an yang juga seorang Dosen Universitas Muhamadiyah Ponorogo menekankan kita harus bisa mengenali berita hoaks dan faktor apa saya yang membuat hoaks mudah menyebar. Tindakan tindakan preventif yang bisa dilakukan untuk menangkal kejahatan siber adalah proteksi perangkat digital, proteksi Identitas digital, mewaspadai penipuan digital, melindungi rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak.

Proteksi perangkat digital yaitu perangkat keras dan lunak. Perangkat keras kita bisa menambahkan kata sandi, fingerprint authentication, dan face authentication. Perangkat lunak kita bisa menggunakan Find My Device, back up data, antivirus, dan lainnya.

“Kita juga harus mewaspadai penipuan, juga modus dari jual beli secara online. biasanya penipuan jual beli online ini menawarkan hal yang dirasa berlebihan mulai dari diskon, harga miring dan lainnya. Setelah berhasil menerima uang dari kita, mereka akan menghilang,’ jelasnya.

Kita bisa melindungi rekam jejak digital kita. Banyak hal yang bisa meninggalkan jejak yaitu browsing, foto video, interaksi media sosial, lokasi yang kita kunjungi dan lainnya. Ada beberapa cara untuk menjaga diri di dunia digital terutama bagi anak, yaitu:

  • Batasi informasi pribadi

Ingatkan anak agar tidak gegabah saat memberikan informasi yang sifatnya pribadi ketika berinteraksi di media digital. Berhati-hati ketika berbagi nomor kontak, alamat rumah, sekolah atau informasi lainnya yang memungkinkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab melacaknya.

  • Batasi penggunaan gawai

Beri batasan waktu yang tegas kepada anak-anak saat menggunakan media digital. Dengan adanya pembatasan waktu, dapat meminimalisir berbagai ancaman keselamatan bagi anak-anak.

  • Kenali ancaman keselamatan

Ajak dan tunjukkan kepada anak berbagai potensi ancaman termasuk modus yang biasa digunakan. Biasakan anak-anak terbuka. Latih anak untuk mengendalikan emosinya dan bila memungkinkan mengalihkan emosi tadi pada kegiatan yang positif.

  • Saring sebelum sharing

Pikirkan dengan baik sebelum berbagi pesan, karena sekali tersebar, sulit dihapus. Biasakan anak-anak untuk tidak begitu saja membuka pesan termasuk tautan yang diterima, pastikan dahulu kejelasan pengirimnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (15/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Eflina Mona (MC, Dosen Binus Malang), Koe Kenny (Head of Sukses Polindo Mandiri, Market Researcher), Keke Michelle Awuy (Tenaga Ahli DPR RI), dan Sandi Reza Fahmi sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply