WARTA EVENT.com – Jakarta. Organisasi Indonesian Council on World Affairs (ICWA) mulai aktif lagi setelah vakum sejak Covid-19 pada Mei 2020 lalu. Aktifnya kembali ICWA ditandai dengan dikukuhkan kepengurusan ICWA periode 2025-2027 pada Kamis (16/1/2025) di Gedung Pusdiklat, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Sugiono, menyambut baik hadirnya kembali ICWA. ”Keberadaan ICWA saya anggap merupakan sebuah perkuatan bagi Kementerian Luar Negeri. Bagaimanapun juga sejarah pengabdian Bapak-bapak dan Ibu-ibu di dunia diplomasi, kemudian jejaring yang Bapak dan Ibu miliki selama menjalankan tugas serta setelah menjalankan tugas di Kementerian Luar Negeri merupakan sebuah modal yang begitu besar dalam rangka meningkatkan dan mempererat hubungan diplomasi Indonesia baik pada tingkat bilateral maupun multilateral,” ujar Sugiono.
Baca Juga : Pengurus ICWA Beranjangsana ke Menlu Sugiono
Selanjutnya Menlu juga menyatakan bahwa reaktivasi ICWA merupakan sesuatu yang membesarkan hati bahwa jaringan dan interaksi kerja sama ICWA dengan akademisi, think-tank bahkan kalangan pengusaha. ”Ini perlu diteruskan dan dikuatkan,” kata Menlu Sugiono.
Keterangan Sugiono diatas digarisbawahi Ketua Dewan Pimpinan ICWA Dubes T.M. Hamzah Thayeb. “Ini adalah reaktivasi organisasi yang sudah ada sejak 1997”, ujar Dubes RI untuk Kerajaan Inggris (2011-2014).
Selanjutnya tegas Menlu, bahwa ICWA akan meneruskan misi para pendiri organisasi. Yaitu memajukan kerjasama antar-bangsa dengan menyediakan suatu forum diskusi dan kajian yang berkesinambungan mengenai masalah internasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca Juga : Pengalaman Para Diplomat Wajib Dipelajari Pelaku dan Pemerhati Polugri: Kesimpulan Prodi HI Unpad
”Salah satu tujuan ICWA juga memajukan pertukaran pandangan kebijakan dan informasi dalam rangka menciptakan pengertian yang lebih luas tentang berbagai kecenderungan dan isu di tingkat global, regional dan bilateral”, imbuh Hamzah Thayeb.
Pengukuhan Kepengurusan ICWA
Dalam pertemuan ICWA yang berlangsung di Ruang Serba Guna Pusdiklat Kemlu, Menlu Sugiono mengukuhkan kepengurusan organisasi ini untuk periode 2025-2027. Susunan pengurus terdiri dari keanggotaan untuk Dewan Pelindung yang terdiri dari para Menlu pada Kabinet periode sebelumnya, Dewan Pertimbangan (Advisory Board), Dewan Penyantun (Board of Trustess), Dewan Pimpinan (Governing Board) dan Dewan Eksekutif (Executive Board). Semuanya berjumlah 36 orang.
Dari setiap Dewan tersebut terdapat nama-nama yang memiliki peran dalam hubungan antar negara, yaitu duta besar, guru besar perguruan tinggi, think-tanks, dan pengusaha. Diharapkan ke depan dalam melanjutkan tugasnya ICWA tidak saja menuliskan pemikiran tentang diplomasi dan hubungan internasional tetapi juga berdialog langsung dengan publik.
Baca Juga : ‘Tulisan Para Diplomat Wajib Dibaca Pemerhati Polugri’, Komentar Tantowi Yahya
”Disinilah perlunya peningkatan pemahaman masyarakat Indonesia (Indonesian society) mengenai pentingnya masalah dan kecenderungan dunia yang mempengaruhi Indonesia sebagai nation-state dalam tataran dunia yang global (globalized world), serta menyebarkan informasi tentang kebijakan luar negeri Indonesia maupun hubungan antar-negara”, ujar Hamzah Thayeb.
Berikut Program ICWA Tahun 2025
Usai acara pengukuhan kepengurusan ICWA oleh Menlu, para anggota ICWA langsung mengadakan diskusi tentang rencana program kerja.
Mengawali pembahasan tentang rencana kerja ICWA, Ketua Dewan Eksekutif Dubes Bagas Hapsoro menyatakan bahwa sejak Oktober 2024 terdapat keinginan dan aspirasi dari berbagai instansi dan perguruan tinggi untuk bekerjasama dengan ICWA.
Baca Juga : Ini Peran Diplomat dalam Menjalankan Polugri
Bahkan pada akhir 2024 beberapa pakar dibidang akademis, think tank dan telah mengadakan diskusi tentang kerjasama dengan organisasi ini. Hal tersebut sangat beralasan mengingat situasi internasional (global, regional dan inter-regional) yang memerlukan perhatian bersama.
Dari pertemuan ICWA tersebut akhirnya telah disepakati rancangan draft tentang kegiatan ICWA mulai bulan Pebruari sampai dengan Desember 2025. Kegiatan tersebut antara lain adalah:
Diskusi mengenai Politik Luar Negeri RI: Peluang dan Tantangannya (Bersama Menlu Sugiono pada bulan Pebruari 2025), ”Sustainable Development Goals (SDG’s): Where are we now?” (bersama Wakil Ketua Bappenas, Dubes Febrian Alphyanto Ruddyard, April 2025), “Masalah Carbon Trading” (Menteri LH dan Badan Pengawasan LH, Hanif Faisol Nurofiq, Mei 2025).
Baca Juga : Tingkatkan Kerja Sama, Pengurus FDBRI Melakukan Kunjungan ke Bappenas
Disusul program ”Isu mengenai Air bersama Utusan Khusus Sekjen PBB tentang Air” Ibu Retno L.P. Marsudi, bulan Jui 2025, ”Masalah toleransi beragama di Indonesia” (bersama Menteri Agama Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar) Juli 2025, “Indonesia dan Pasukan Perdamaian PBB” oleh Menhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin), dan “Peranan UAE dalam pembangunan di Indonesia,” oleh Dubes Bagis Husin dan Dubes UAE di Jakarta, Abdullah Salem Obaid Salem Al Dhaheri, September 2025.
Diskusi juga menyepakati bahwa ICWA akan mengadakan kegiatan seminar dan konperensi internasional pada saat tamu-tamu negara mengunjungi Indonesia. Rancangan tersebut akan dimatangkan lagi agar pelaksanaannya dapat dilakukan secara seksama. Salah satu anggota ICWA yang hadir dalam pengukuhan kepengurusan Marzuki Darusman menyampaikan optimisme dan menghargai langkah cepat pengurus ICWA tersebut.
Baca Juga : Lawatan Perdana Presiden Prabowo: Sukses dan Sarat Makna
”Ini akan memajukan pemahaman dan pengertian masyarakat internasional mengenai kondisi, pengembangan maupun kebijakan Indonesia, terutama menyangkut hubungan internasional,” ujar Marzuki. (*)
- Penulis : Joice T. Sibarani
- Editor : Fatkhurrohim