Event

Pameran Mahasiswa “Ethnic on the GO” Mendapat Pengakuan dari Para Profesional

wartaevent.com – Jakarta. Untuk mengkonsep suatu pameran terlihat, berjalan serta terselenggara secara professional bukanlah perkara mudah. Apalagi suatu pameran tersebut melibatkan unsur pentahelix yakni akademisi, bisnis, pemerintahan, komunitas, dan media.

Akan tetapi hal ini mampu dikerjakan oleh mahasiswa semester enam Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) Politeknik Negeri Jakarta. Mereka tak hanya mampu menghadirkan unsur pentahelix, pun mampu menghadirkan suguhan pameran yang memiliki dan unggul secara konsep dan nilai komersil. Telah memenuhi standar layaknya pelaku jasa industri pameran.

Baca Juga : PNJ Gelar Seminar Nasional Riset Terapan Administrasi Bisnis MICE dan Pariwisata

Athaya Salsabila, Project Officer Ethnic on the Go, mengatakan, pameran Ethnic on the Go, yang berlangsung pada 17 – 19 Mei 2019 di Piazza Gandaria City Mall, Jakarta, menghadirkan 25 brand ethnic serta turut mengkampanyekan “Indonesia Ethnic Movement”.

“Ini adalah Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri yang gaungkan pada pameran bertema Ethnic on the Go dengan mengangkat tema Indonesia Ethnic Movement. Ethnic on the Go merupakan pameran yang fokus pada industri fashion etnik Indonesia,” ungkap Athaya.

Pameran yang diselenggarakan oleh mahasiswa MICE Politeknik Negeri Jakarta yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat, khususnya generasi millennial dan generasi Z, terhadap kain-kain nusantara dengan mengangkat tagline “Bringing Back the Beauty of Indonesia Ethnic Fashion”.

Selama tiga hari penyelenggaraan pameran ini dihadiri oleh 12.000 pengunjung dam diikuti oleh 25 brand exhibitor. Beberapa brand yang selalu mengikuti pameran wastra nasional sebut saja Assojar Fashion, Oerip Indonesia, Echa Pahikung, dan Okainku. Beberapa brand tersebut mengaku menyambut positif dan antusias mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh mahasiswa ini.

Baca Juga : Melestarikan Tenun, Kemenpar dan Kota Bima Gelar Festival Lawata

“Tidak jauh berbeda dengan beberapa event wastra yang pernah saya ikuti. Pameran ini menjadi rangkaian bisnis brand Oerip Indonesia tahun ini. Belum lama ini kita pun mengikuti pameran Inacraf yang berlangsung di JCC. Produk yang kita tawarkan pun sama. Tidak ada yang berbeda,” ungkap coordinator brand Oerip Indonesia asal Jawa Timur.

Sementara itu, Hosea Andreas Runkat, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), mengungkapkan, pameran Ethnic on the Go ini menjadi bukti bahwa mahasiswa MICE PNJ pun telah mampu membuat pameran yang profesional. Bukan hanya dalam lingkupnya mereka sendiri sebagai akademisi.

“Saya harus mengapresiasi ini. Sebab mereka sudah memiliki pemikiran yang out of the box. Mestinya mereka sudah masuk ke ranah industri. Bukan lagi sebagai akademisi. Sebab mereka melakukan beberapa lompatan koordinasi yang sangat jauh, mulai dari pelaku industri, asosiasi, pelaku bisnis dan media,” ungkap Andre, Ketum Asperapi.

Hal senada pun disampaikan oleh Pratiwi Astar, Ketua Bidang Renstra Dekranasda Provinsi DKI Jakarta. Pratiwi bahkan menyandingkan semangat para mahasiswa ini layaknya semangat pendiri sekaligus pemilik IKEA, Ingvar Kamprad, dari Swedia, yang membangun kerajaan bisnisnya yang dari nol hingga besar seperti sekarang ini.

Baca Juga : Ragam Kekayaan Wastra Indonesia Tampil di Museon, Den Haag

“Ini adalah hasil kerj keras yang sangat panjang untuk menghasilkan suatu pameran seperti ini. Artinya ini adalah potensi yang sangat besar untuk membuat kehidupan sehari-hari yang lebih baik untuk banyak orang. Sebab saya lihat dari pameran ini dapat melibatkan banyak stakeholders, seperti pengusaha gamern, souvenir penyedia jasa pameran, asosiasi, dll,” urai Pratiwi.

Untuk itu, Pratiwi Astar pun berpesan, jika para mahasiswa akan melangkap ke tahap Go International, mereka harus memperhatikan lima aspek berikut, pemilihan desain, fungsi, kualitas, harga yang tejangkau, serta produknya harus menganut prinsip sustainbale. “Saya sangat yakin, dengan melihat kualitas pameran seperti ini sudah bagus. Kalian hanya tinggal selangkah lagi untuk melaju ke tahap internasional,” tutup Pratiwi bangga. [*]