News

Paylater Berkembang Tidak Lepas Dari Tren Belanja Online

WARTAEVENT.COM, Kab. Pamekasan – Platform pay later belakangan ini tengah menjadi tren. Sejumlah perusahaan bahkan berlomba-lomba mempromosikan kemudahan untuk fasilitas ‘beli sekarang bayar belakangan’ yang dapat dipakai untuk traveling, pembelian makanan, transportasi hingga produk konsumsi lainnya.

Layanan ini tentunya memudahkan konsumen, namun jika kamu tidak berhati-hati, lilitan utang bakal menghantui.

“Pada dasarnya paylater adalah suatu konsep yang hampir sama dengan kartu kredit. Umumnya paylater ini disediakan diberbagai situs jual beli online tidak perlu menggunakan kartu dengan bentuk fisik,” ungkap Shahril Shah Putra Aziz, Business Development Online & Former Patner Growth Lead at Midtrans (Gojek Group), saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (5/7/2021).

Lanjutnya, paylater berkembang di Indonesia ini tidak lepas dari tren belanja online saat ini, dimana menurut data Fintech Report 2020 lebih dari 80 persen masyarakat Indonesia sudah melek digital dimana 72,5% paham adanya fitur paylater.

“Karena paylater ini erat kaitnya dengan marketplace dimana data fintech report 2020 menunjukan kalau pengguna paylater paling banyak digunakan di Shoope, Gojek, OVO, Tokopedia, Traveloka, dan lain-lain,” paparnya.

Ia menambahkan, pada masa pandemi Covid-19 ini berkembang disebabkan lebih dari 60% orang menganggap sebagian besar mengunakan paylater karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menghemat waktu dan juga merupakan alternatif jasa keuangan.

Ia juga menerangkan, fitur paylater memberikan keuntungan bagi para penggunanya, seperti lebih praktis dan proses cepat, bisa dibilang fitur paylater jauh lebih praktis, syarat ringan, pendaftaran dan pengaktifannya lebih cepat ketimbang kartu kredit. Paylater bisa menjadi alternatif baru untuk transaksi guna mendapatkan dana pinjaman lebih cepat. Semisal kamu ingin berlibur, dan melihat harga tiket promo, kamu bisa langsung beli dengan bayar pakai paylater.

Cicilan bervariasi tenor hingga setahun, daftar aplikasi layanan fitur paylater di beberapa e-commerce dan e-wallet memberikan pilihan tenor cicilan bervariasi, mulai dari 1 bulan hingga satu tahun. Ini artinya, kamu bisa menentukan atau mengaktifkan fitur ‘paylater’ sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, Traveloka, OVO dan Kredivo bisa menjadi pilihanmu sebab mereka menyediakan fitur pembayaran paylater dengan tenor pendek yang yaitu mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan.

Promo menarik, siapa yang tak tergiur buat menggunakan fitur ini. Semakin populer dan pesatnya perkembangan fitur paylater banyak e-commerce yang berlomba-lomba memberikan promo khusus jika pengguna memilih metode pembayaran paylater saat check out belanjaan.

Ada promo cashback hingga potongan harga ‘special’ yang biasanya terletak pada penjualan produk yang populer jika pembeli mau membayar menggunakan fitur paylater yang ada pada e-commerce atau aplikasi online tersebut.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, (5/7/2021) juga menghadirkan pembicara M. Sandi Marta (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Abd. Qodir Jaelani (Peneliti di Bidang Pendidikan, Politik, Teknologi, dan Informasi), Rahardyan Satya (Sosial Media Analyst @kapiten.nusantara), dan Key Opinion Leader Ummul Khair (Founder LeburBatik),

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply