Ekonomi

Pengelolaan Pengarusutamaan Pariwisata Berdampak Ekonomi Luas

wartaevent.com – Yogyakarta. Menurut UNWTO, pengarusutamaan pariwisata merupakan advokasi nilai pariwisata sebagai pendorong pertumbuhan dan pembangunan sosial ekonomi. Inklusinya sebagai prioritas dalam kebijakan nasional, global, dan kebutuhan untuk menciptakan ruang bertindak yang setara bagi sektor pariwisata untuk berkembang.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada (15/05/2016) di Hotel Horisson Ultima Liss Malioboro Yogyakarta, yang mengangkat tema Peran Pemerintah dan Lembaga Lokal dalam Perencanaan, Pengembangan, dan Pangarusutamaan Pariwisata.

Baca Juga : Kabupaten Sleman Siapkan 300 Homestay di Desa Wisata

Muhadjir Suni, Kepala Bidang Perancangan dan Pengembangan Investasi Pariwisata Kemenpar, mengatakan,  pengarusutamaan dinilai menjadi kunci sukses pengembangan sektor pariwisata di Tanah Air dengan melibatkan peran pemerintah dan lembaga daerah.

“Saat kita dikejar target untuk bisa mencapai kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara. Dukungan serta masukan dari pemerintah dan lembaga lokal mengenai permasalahan di daerah diperlukan dalam perencanaan, pengembangan, dan pengarusutamaan pariwisata. Apalagi, mereka yang berada langsung di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Phill Janianton, Tenaga Ahli Pusat Studi Pariwisata UGM, menjelaskan wacana yang dibangun pemerintah menempatkan pariwisata sebagai prioritas memiliki dampak besar. Sebagai contoh, karena Danau Toba menjadi daerah pariwisata prioritas, akhirnya mengubah cara pemerintahnya bekerja, dengan cepat membangun jalan tol yang menghubungkan Medan ke Tebing Tinggi sehingga mempersingkat perjalanan wisatawan ke Danau Toba.

Pengarusutamaan pariwisata dinilai Phill penting karena jika dikelola dengan cerdas pariwisata memiliki dampak ekonomi luas, akan bersifat multisektoral, dan mengakomodasi kebutuhan pergerakan dalam setiap pembangunan.

Baca Juga : “Volcano Run 2019” Perkuat Citra Sleman Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

“Dalam pengarusutamaan pariwisata, pemerintah memiliki sejumlah peran dalam kordinasi, perencanaan, regulasi, dan fasilitasi. Sementara itu, lembaga lokal dapat berperan dalam mobilasi, advokasi, dan konservasi,” ujar Phil lebih lanjut.

Di tempat yang sama, Darningsih, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, mengatakan, dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sleman pada 2018 sebesar Rp886 miliar, pariwisata menyumbang Rp217 miliar, “Ini berarti 24,42 persen dari keseluruhan PAD. Sumbangan PAD Pariwisata di Sleman diperoleh dari gabungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara sebanyak 8.224.033 wisatawan”, ujar Darningsih. [*]