Presiden Jokowi Membuka Annual Event PKB Untuk Promosikan Budaya Bali
wartaevent.com – Denpasar. Presiden Joko Widodo melepas dan turut serta berpawai dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41, Hari ini Sabtu (16/06/2019). Event PKB sebagai ajang promosi budaya khas dari kabupaten/kota seluruh Bali dan provinsi lain bahkan perwakilan dari luar negeri.
I Wayan Koster, Gubernur Bali, mengatakan, PKB merupakan upaya membumikan Pancasila di Bali. “Di tengah dinamika politik, ada seni yang dapat menyatukan kita kembali. Melalui PKB mari kita kembangkan spirit kebersatuan dan kebhinekaan bangsa,” kata Wayan.
Usai menandai pelepasan pawai PKB dengan pemukulan kulkul yang kemudian disambut Tabuh Ketug Bumi, Presiden Jokowi, mengucapkan, dengan memohon pada Ida Syang Hyang Widhi Wasa hari ini membuka pawai Pesta Kesenian Bali yang ke-41 tahun 2019 matur suksema.
PKB ke-41 mengusung narasi besar Bayu sebagai unsur keempat dari Panca Maha Bhuta yang merupakan refleksi energi yang sangat vital dalam kehidupan manusia, sehingga keberadaannya patut dijaga dan diberdayakan.
Bayu dirumuskan menjadi sebuah tema inti yakni “Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin. Tema tersebut bertujuan untuk mengimplementasikan visi pembangunan Bali 2018-2023, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Secara umum, konsep pawai masih tetap berlandaskan pada konsep penggalian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian. Sebagai inti garapan, wajib menampilkan kekhasan budaya daerah masing-masing, serta garapan seni kolosal yang berhubungan dengan unsur angin.
Lalu ada sebanyak 10 muda-mudi berbusana khas daerah masing-masing, 20 orang pasukan membawa tedung khas kabupaten/kota, gamelan khas kabupaten/kota, 100 orang menyajikan garapan kolosal yang merepresentasikan tema Bayu Pramana, dan 100 orang menyajikan garapan kolosal yang diangkat dari tradisi budaya khas daerah masing-masing kabupaten/kota. Termasuk juga ada perwakilan peserta dari luar negeri.
Esthy Reko Astuti, Ketua Tim Pelaksana Top 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Bali, mengatakan PKB merupakan ajang yangg menyatukan Produk, Proses, dan Philosphy atau ajaran agama Hindu “Trihita Karana”.
Tidak dipungkiri, tahun lalu banyak dekorasi menggunakan styrofoam sehingga tahun ini menggunakan konsep 3P meliputi planet (alam), people (komunitas), dan prospherity (nilai ekonomi dalam sebuah kegiatan). “Contohnya, untuk dekorasi menggunakan bunga gumitir yang berwarna kuning atau bunga ratna berwarna ungu, konsepnya itu tetap harmoni,” pungkas Esthy Reko Astuti. [*]