News

Reward and Punishment Penting Buat Anak Agar Tidak Salah Pemanfaatan Gadget

WARTAEVENT.com – Ponorogo. Satu hal yang harus diketahui secara sadar sebagai orang tua ketika memberikan kebebasan si buah hati untuk menggunakan gadget adalah aturan yang jelas. Jadi saat si anak kecanduan dapat diatasi dengan tanpa kekerasan.

Alih-alih sayang sama buah hati ternyata dapat menimbulkan petaka bagi buah hati di kemudian hari. Sebab, menggunakan gadget pada anak-anak dapat mengakibatkan kecanduan.

Kejadian seperti ini ternyata menjadi diskusi menarik dalam webinar Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada hari ini Selasa (15/06/2021) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang diikuti oleh 181 peserta.

Maria Advianti, salah satu narasumber pada webinar tersebut menyatakan, ketika memberikan gadget, harus ada kesepakatan antara anak dan orang tua. Harus dilihat tujuan, waktu, durasi megang gadget. Dengan demikian, anak mengikuti guideline sehingga terbentuk digital skill. 

Tapi kita memberikan peraturan-peraturan yang lebih senang pendekatan kesepakatan pada peraturan tersebut. Menyepakati bersama kapan untuk bermain gadget dan juga diperlukan untuk apa, apakah untuk sekolah atau untuk bermain. Serta berapa lama untuk bermain gadget. 

Harus membuka yang diperlukan bukan hanya yang dia inginkan, nanti akan terbentuk sebuah etikanya. Kemudian, perlu dibangun reward. Mengatasi anak yg suka curi-curi waktu pakai gadget seperti memberikan reward and punishment. 

Contohnya mendapat nilai 100, boleh tambah 15 menit di gadget. Anak tersebut menggunakan gadget merupakan konsekuensi ketika dia melanggar tetapi ada konsekuensi yang ketika dia juga bisa menjaga keselamatan anak itu. 

“Menyediakan kegiatan alternatif, jangan hanya duduk dengan screen atau layar tetapi kita juga dorong untuk bisa bermain aktif secara fisik. Tanya kepada anak tersebut mengenai olahraga atau hobinya yang perlu dikembangkan,” ulasnya.

Untuk pertumbuhan anak berkembang biak butuh cukup sosialisasi secara liar dengan lingkungannya dan lain sebagainya, jadi kita mempersiapkan anak untuk bisa menjadi manusia dan kepribadian yang tampil di dunia.

Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.

Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]

Leave a Reply