NewsTravel

Terkait Isu Pajak Turis Rp150 Ribu, Ini Penjelasan Kemenparekraf

WARTAEVENT.com – Nusa Dua. Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengaku tidak terlalu khawatir akan rencana Pemprov Bali yang akan menetapkan pajak turis sebesar Rp150 ribu (10 USD) mulai tahun depan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) pembukaan International Tourism Investment Forum (ITIF) 2023 di Merusaka Nusa Dua, Bali, Rabu (26/07/2023), di Nusa Dua, Bali.

Baca Juga : Menparekraf di ITIF : Ajak Investor Kedepankan Investasi Hijau dalam Pengembangan Pariwisata

Menparekraf menyakini, bahwa biaya ini akan digunakan oleh Pemprov Bali untuk pengembangan pariwisata Bali. “Semua pihak termasuk wisatawan memiliki keinginan Bali tetap terjaga. Semua wisatawan menginginkan Bali tetap indah,” kata Menparekraf.

Biaya ini akan digunakan oleh Pemprov Bali untuk pengembangan pariwisata Bali, agar terus terjaga, baik untuk sumber daya alam maupun budaya. Pajak ini pun untuk pengelolaan sampah, menjaga ekosistem mangrove, terumbu karang, pelestarian budaya, serta pengembangan infrastruktur pariwisata, dan lainnya.

“Jadi teman-teman mohon bersabar karena nanti Pemerintah Provinsi Bali akan terus mengupdate, kemudian berkoordinasi dengan Satgas (Satgas Tata Kelola Pariwisata Bali) karena ini untuk konservasi, demi keberlanjutan lingkungan, agar pelestarian adat dan kearifan lokal tetap terjaga,” kata Sandiaga.

Ia juga tidak khawatir jika nantinya pemerintah daerah lain akan menerapkan hal yang sama terkait pajak turis. Ia juga belum melihat kecenderungan dari daerah lain untuk memberlakukan pajak bagi turis.

Baca Juga : Peluang Investasi Bakal Lebih Besar ke Madiun Setelah Ditetapkan sebagai Kota Lengkap

Sebanyak 50 persen lebih dari kunjungan wisatawan mancanegara ini ke Bali dan pertumbuhannya sudah kuat dan sudah diterima oleh pariwisata dunia. Tapi daerah-daerah lain belum dikenal, jadi lebih baik sangat berhati-hati dalam menerapkan tambahan biaya.

“Kalau Bali ini mungkin sudah pada posisi yang bisa menawarkan kontribusi untuk konservasi. Narasi itu yang harus kita bangun,” pungkas Menparekraf Sandiaga. [*]

Leave a Reply