Travel

Belajar Membatik Bentuk Diplomasi Menarik Wisatawan di Filipina

Warta Event – Manila. Ada yang istimewa dalam event Wonderful Indonesia Festival di Manila suatu event hasil kolaborasi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila dengan Kementerian Pariwisata pada hari ini Kamis (27/07/2017) di Mal Gioretta Activity Center-Palm Drive Makati Filipina. Pasalnya, para pengunjung yang datang diajarkan cara membuat batik.

Lebih dari 15 orang dari berbagai atase negara di Mall terbesar di Kota Manila itu belajar membatik, mulai dari membuat motif, kemudian menggambarnya dengan menggunakan canting hingga ke proses pewarnaan. Saat sampai proses mewarnai, para pengunjung tak hanya mengaku kagum, tapi juga takjub.

Karya para peserta belajar membatik yang semula putih saat diproses pewarnaan berubah menjadi merah. “Setelah proses pewarnaan, maka tahap selanjutnya adalah merebus. Tahapan ini dimaksudkan untuk menghilangkan lilin saat proses menggambar batik yang menggunakan canting,” ujar Ngesti Inggarnasih dari Enggar Collection, mentor belajar membatik di Wonderful Indonesia Festival di Manila.

Dijelaskan pula oleh Membatik diperlukan kesabaran dan ketelitian. Sebab proses untuk menjadi suatu berkualitas itu lumayan panjang waktu dan prosesnya. Itu sebabnya, Batik menjadi produk mahakarya Indonesia. Dan, telah diakui oleh Unesco.

Marissa Peres dari Spanyol mengatakan, ini pelajaran sekaligus praktik membatik yang bagus. “Kita diajarkan bagaimana tahapan awal hingga akhir membatik. Selutuh proses tersebut sungguh menarik dan menyenangkan.

image

Pada sesi akhir tahapan membantik, Istri Atase pertahanan di Kota Manila ini menanyakan, bagaimana cara merawat batik agar awet dan tetap bagus ke mentornya. “Untuk mencuci pakaian batik yang benar adalah jangan menggunakan deterjen, kemudian setelah dicuci pun jangan kangsung kena sinar matahari,” ujar Nunuk sapaan akrabnya.

Pada kesempatan tersebut, Nunuk pun berbagi tips kembali ke pesertanya. “Paling bagus dan tepat untuk menyuci batik itu menggunakan klerak. Kemudian saat menyimpan di lemari pun jangan menggunakan kapur barus. Akan tetapi lebih baik menggunakan bahannherbal seperti akar wangi, cengkih, dan rempah-rempah yang telah dibungkus,” tambahnya.

Sementara itu, Rizki Handayani, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, menyatakan, dengan Even Promosi Terpadu Bidang Perdagangan, Pariwisata dan Investasi ini diharapkan perkembangan destinasi pariwisata Indonesia bisa semakin dikenal.

Promosi Terpadu ini sekaligus memperingati 72 tahun HUT Kemerdekaan Indonesia ini juga ingin menjadikan Filipina sebagai salah satu pasar potensial dan bisa menjadi penyumbang surplus perdagangan Indonesia. “Kegiatan ini akan diikuti oleh sekitar 40 pengusaha di bidang perdagangan atau UKM dan Pariwisata,” jelasnya. [Fatkhurrohim]