Travel

Wisata Geopark Targetkan Kunjungan 1,1 Juta Wisatawan Mancanegara

Wartaevent.com, Jakarta- Destinasi Geopark di Indonesia kini sudah menjadi incaran wisata mancanegara, bahkan beberapa diantaranya sudah ditetapkan Unesco sebagai Global Geopark. Kekayaan Taman Bumi ini memiliki daya tarik pariwisata unggulan Indonesia khusunya untuk produk ekowisata. Wisata Geopark memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Menpar Arief Yahya ketika hadir dalam Konferensi Nasional 1 Geopark Indonesia di Gedung Bappenas Jakarta, Kamis (12/7), yang mengangkat tema ‘Pengembangan Geopark sebagai Jalan Baru Peningkatan Ekonomi Berkelanjutan’, mengatakan, “Potensi Wonderful Geopark of Indonesia ini bila dikombinasikan dengan daya tarik ekowisata memberikan kontribusi besar terhadap kunjungan wisman. Tahun 2015 yang lalu sebanyak 550 ribu wisman dengan perolehan devisa mencapai US$ 1 miliar”.

Menpar Arief Yahya dalam presentasinya berjudul ‘Economic Value of Wonderful Indonesia Geopark’ memaparkan untuk meningkatkan kunjungan wisman minat khusus geopark, Kemenpar gencar melakukan kerjasama dengan negara-negara anggota UNESCO Global Geopark di antaranya Malaysia dan China untuk melakukan kerjasama promosi.

“Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki UNESCO Global Geopark terbanyak di Asia, yakni; Ciletuh, Gunung Sewu, Gunung Batur, dan Gunung Rinjani,” katanya seraya mengatakan, selain itu memiliki 7 geopark nasional yakni; Kaldera Toba, Merangin, Belitong, Bojonegoro, Tambora, Maros Pangkep, dan Raja Ampat. Dari geopark nasional tersebut di antaranya ada yang sedang diajukan agar menjadi UNESCO Global Geopark.

Sebagai daya tarik pariwisata unggulan, kata Arief Yahya, potensi Wonderful Geopark of Indonesia akan terus dikembangkan sebagai produk ekowisata sehingga kontribusi terhadap kunjungan wisman mendatang akan semakin besar.

“Tahun 2019 kami mentargetkan kontribusi wisman dari wisata geopark sebanyak 1,1 juta atau mencapai 5,5% dari target 20 juta kunjungan wisman dengan perolehan devisa sektiar US$ 2 miliar,” kata Arief Yahya.

Hadir dalam konferensi geopark tersebut antara lain Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. “Sektor pariwisata merupakan pendulang devisa dengan nilai yang besar, namun memerlukan modal biaya sedikit. Geopark menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang perlu dikapitalisasikan secara efektif agar mensejahterakan masyarakat dan menjadi sumber penerimaan negara yang baru,” kata Menko Luhut Binsar Pandjaitan.

Penyelenggaraan Konferensi Nasional 1 Geopark Indonesia dimaksudkan untuk mempertemukan para stakeholders dalam percepatan pengembangan dan pemanfaatan kawasan Geopark di Indonesia. Selain itu untuk memperkuat pemahaman serta dukungan dari berbagai pihak dalam mengembangkan Geopark di Indonesia.