News

Cara Memilih Investasi Online yang Aman

WARTAEVENT.COM, Kab. Probolinggo – Perkembangan dunia finansial dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang positif, salah satunya karena digitalisasi dalam bidang finansial. Hal ini dapat dirasakan secara konkret melalui semakin banyaknya pilihan investasi berbasis online yang dikelola oleh perusahaan Teknologi Financial atau Financial Technology (fintech).

“Banyak perusahaan fintech ini mempermudah para kita dalam mengelola dan mengembangkan keuangan mereka. Namun, beberapa orang banyak yang tidak menyadari apa itu fintech, manfaat fintech serta cara kerja dari fintech itu sendiri,” kata Dhimas Dwi N. H, Dosen Politeknik Negeri Malang, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (23/8/2021).

Fintech adalah istilah yang dapat digunakan untuk sebuah inovasi dalam bidang jasa keuangan dan finansial melalui sentuhan teknologi. Adanya teknologi dalam dunia finansial inilah yang mempermudah transaksi keuangan menjadi lebih mudah, aman dan transparan.

Manfaat dari fintech yang utama adalah memberikan akses finansial yang lebih luas kepada masyarakat (inklusi keuangan) karena semua bisa diakses online. Seperti contoh, ada beberapa startup fintech yang memiliki sebuah produk finansial yang memberikan akses pinjaman kepada bisnis atau perorangan dengan agunan yang fleksibel dan dapat diajukan secara online.

“Fintech yang memberikan akses pengembangan dana kepada orang yang ingin berinvestasi dengan modal awal yang kecil, supaya semua kalangan masyarakat bisa mencoba untuk mengembangkan dana. Mengingat melakukan investasi seringkali terbilang cukup rumit dan merepotkan,” paparnya.

Ia menambahkan, munculnya fintech juga dapat meningkatkan taraf hidup serta daya beli dari masyarakat. Karenanya, fintech memiliki peranan yang cukup besar dalam perekonomian di era digital seperti sekarang ini.

Untuk menekan risiko adanya penipuan dalam melakukan investasi secara online, ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebelum memulai investasi online, seperti:

  • Melihat review dari pengguna lain

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah melihat review dari orang-orang yang sudah menggunakan investasi online tersebut. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Apabila investasi online tersebut dalam bentuk aplikasi, kamu bisa membandingkan ulasannya di App Store atau Google Play.

  • Berhati-hati saat memberikan/mengisi data personal

Saat sudah yakin untuk memulai investasi online, maka perlu dipastikan untuk tidak memberikan data-data sensitif. Data-data seperti pin ATM, kata sandi akun internet banking dan beberapa data penting bank lainnya tidak perlu diberikan kepada siapapun.

  • Pastikan alamat dan nomor kontak pengelola

Walaupun memilih sebuah investasi online, jangan lupa untuk memastikan kantor fisik dan nomor telepon dari investasi yang kamu pilih. Apakah benar pilihanmu memiliki kantor fisik dan benar-benar memiliki usaha tersebut. Apabila kamu tidak memiliki waktu untuk mendatangi kantor fisiknya, kamu bisa melakukan pengecekan singkat di search engine untuk melihat bentuk kantor dari investasi online tersebut.

  • Pastikan memiliki izin dari regulator resmi

Yang paling penting pastikan bahwa platform tersebut memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan adanya izin resmi yang diberikan oleh regulator ini, proses transaksi yang dilakukan tentu akan diawasi lembaga keuangan pemerintah agar tidak terjadi tindak penipuan atau tindakan lainnya yang dapat merugikan calon pengembang dana.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (23/8/2021) juga menghadirkan pembicara Titik Sandora (Guru SMP), Firda Hariyanti (Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan ITS NU Pasuruan), Dr. Fathur Rozy (Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo), dan Firas Yodha Saskara sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply