News

Internet untuk Produktivitas Perlu Dibarengi dengan Kecakapan Digital

WARTAEVENT.com – Balikpapan. Kian pesatnya akses internet lewat berbagai medium, seperti gawai dan laptop, dapat berdampak positif, seperti meningkatkan produktivitas, menambah pengetahuan, dan memperoleh keahlian baru.

Namun, perlu pula dipahami mengenai hak cipta digital, yakni tidak sembarang mengambil karya orang lain dan diedarkan untuk keuntungan pribadi. Literasi digital sangat dibutuhkan di tengah tingginya akses internet belakangan ini.

Demikian yang menjadi perbincangan dalam webinar bertema “Literasi Digital: Dunia Digital Ada dalam Genggaman” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jumat (12/08/2022), di Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara ini hadir juga lewat kerja sama dengan komunitas Balikpapan Youth Spirit, Global Youth Spirit, dan Telkomsel sebagai media partner. Webinar tersebut

Baca Juga : Agar Aman dari Ancaman Pelecehan Seksual di Ranah Digital, Ikuti Tips Ini

Webinar tersebut menghadirkan narasumber Ketua Umum Perhimpunan Humas Perguruan Tinggi Indonesia Ahmad Zakiyuddin; Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, Budhi Widi Astuti; dan Content Creator Muhammad Fiqih Ayatullah atau yang dikenal sebagai Fiki Naki.

Rifki, dalam paparannya mengungkapkan, bahwa penggunaan gawai, baik itu ponsel pintar atau laptop, kian meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Penggunaan dua jenis perangkat tersebut semakin tinggi selama pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 lalu. Fenomena tersebut, menurut dia, berdampak ganda sekaligus, yaitu dampak positif dan negatif.

“Dampak positifnya adalah banyak pengetahuan yang bisa kita peroleh lewat internet di ponsel atau laptop kita. Bahkan, ada yang bisa berolahraga bareng-bareng bersama teman secara daring. Dampak negatifnya adalah di saat yang sama begitu banyak kabar bohong yang beredar,” ucap Fiki.

Baca Juga : Kenali dan Hindari Bahayanya Jejak Digital Pasif

Terkait literasi digital seiring maraknya penggunaan internet akhir-akhir ini, imbuh Fiki, hal yang sangat penting adalah pemahaman mengenai hak cipta. Ia sendiri mengaku memiliki pengalaman yang tak menyenangkan terkait konten buatannya di channel YouTube miliknya yang diambil oleh orang lain untuk diedarkan di platform berbeda. Orang tersebut mendapat untung dari iklan digital kendati konten yang diedarkan adalah karya orang lain.

Satu hal yang pasti, imbuh Fiki, penggunaan gawai dengan baik dan tepat akan berdampak baik dan positif bagi seseorang, terutama dalam hal produktivitas. Ia mencontohkan, lewat ponsel, seseorang bisa belajar mengasah kemampuan bahasa asingnya atau belajar memasak secara gratis. Berbagai keahlian dan ketrampilan bisa diperoleh di internet secara gratis.

Ahmad Zakiyuddin membenarkan bahwa pandemi Covid-19 berperan mendorong dan mempercepat arus digitalisasi global, termasuk di Indonesia. Fenomena tersebut ia sebut sebagai telah terjadi sebuah transformasi digital. Timbul budaya baru atau dikenal sebagai budaya digital yang kemudian menjadi perilaku sehari-hari yang baru pula atau berbeda dibanding sebelum pandemi.

Baca Juga : Digitalisasi Makin Massif, Ayo Tingkatkan Keahlian Menggunakan Aplikasi Digital

“Misalnya, orang bekerja bisa dilakukan dari rumah (work from home). Begitu pula berbelanja makanan, minuman, atau apapun semakin banyak dilakukan lewat transaksi digital,” kata Ahmad.

Sementara itu, Budhi Widi Astuti mengingatkan pentingnya menjaga keamanan digital dalam mengakses internet lewat gawai. Keamanan digital, menurut dia, tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, tetapi sekaligus untuk melindungi data pribadi yang bersifat rahasia. Untuk itu, ia memberikan sejumlah tips tentang keamanan digital.

“Buatlah password yang terdiri dari kombinasi karakter. Apabila memiliki sejumlah akun media sosial atau e-mail, jangan pernah membuat password yang sama. Lalu, secara berkala rajin mengganti password lama dengan yang baru. Yang penting adalah jangan mudah mengumbar data pribadi di media sosial,” ucap Budhi.

Baca Juga : Budaya Digital yang Baik Hasilkan Konten Positif

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *