News

Tantangan Dunia Digital untuk Masa Depan Anak di Era Digital

WARTAEVENT.COM, Kab. Sumenep – Saat ini anak-anak bertumbuh di dunia digital sehingga penting untuk mereka memahaminya. Pasalnya banyak kegiatan sekarang yang mengandalkan gadget. Bahkan di tengah pandemi seperti saat ini, dunia digital menjadi andalan untuk melakukan segala kegiatan salah satunya untuk belajar.

Agung Gita Subakti, Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara, mengatakan, gadget menjadi satu kebutuhan tersendiri untuk anak di tengah pandemi seperti ini. Pasalnya sekolah dari rumah membuat mereka mengandalkan gadget untuk belajar, mengirim tugas, hingga berkomunikasi baik dengan guru ataupun temannya.

“Tetapi sebagai orang tua perlu tahu tantangan dunia digital agar bisa terhindar dari risikonya,” ujar Agung, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (29/11/2021).

Ia menjelaskan, dalam dunia digital, literasi digital sangatlah penting. Pentingnya literasi digital ini berguna agar anak tidak terjerumus sehingga mengakses hal-hal yang tidak pantas.

“Literasi digital ini penting untuk dilakukan baik oleh orang tua ataupun anak,” ujarnya.

Lanjutnya, bisa lakukan digital parenting dengan menggabungkan pola pengasuhan konvensional yang diadaptasi dengan cara digital. Ia menambahkan, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam digital parenting untuk menghadapi dunia digital. Tantangan pertama yaitu perlunya keberanian untuk melawan arus.

“Beberapa penelitian berbicara bahwa 10-15 tahun ke depan anak-anak kita nanti profesi yang kita hadapi sekarang sudah berganti dikerjakan oleh robot untuk mengantisipasi dengan hal tersebut anak kita harus mengembangkan keterampilan melalui sarana digital,” jelasnya.

Dengan begitu penting untuk orang tua mulai mengenalkan anak dengan dunia digital agar bisa beradaptasi dengan profesi di masa yang akan datang. Tantangan selanjutnya yaitu terkait biaya. Untuk memiliki gadget tentunya perlu biaya.

“Kita tahu di jaman PJJ ini pembelajaran jarak jauh ini banyak orangtua menjerit karena butuh gadget hingga pulsa,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan, tantangan terakhir yaitu screen time atau batasan penggunaan gadget. Jangan sampai niat agar anak beradaptasi dengan dunia digital malah berujung kecanduan gadget.

“Jangan jadinya digital sebagai baby sitternya anak kalau orangtuanya lelah pelariannya digital itu bukan sebuah lingkungan digital yang baik untuk dijalankan dalam keluarga,” terangnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (29/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Fahrur Rozi (Entrepreneur & Account manager at OmahDollar.com), Dhoqi Dofiri (Dosen IAI NATA Sampang & Founder Dolovis), Ach Dafid (Kepala Departemen Teknik Uniba Madura), dan Novita Kristiani (Business Owner Prelovita.id) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply